Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa potensi bahari di DIY sangat luar biasa. Pihaknya memiliki gagasan untuk mengangkat sektor ini melalui kegiatan-kegiatan yang positif, salah satunya adalah pengibaran bendera di laut pada momen Kemerdekaan ini.
"Ini juga menggambarkan potensi bahari Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dan maritim," jelasnya.
"Dari kegiatan ini, kami juga ingin menyampaikan pesan bahwa laut adalah sumber penghidupan, dan laut adalah tempat bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi," tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Marjono mengatakan, petugas pengibar bendera merupakan anggota Satlinmas Rescue Istimewa yang sudah terlatih. Selain itu, kegiatan dilakukan dengan memperhatikan prosedur keamanan.
"Mereka adalah anggota yang terlatih, baik dalam hal renang, menyelam, dan sebagainya. Kami juga siagakan jetski untuk memantau kondisi tim pengibar," terang Marjono.
Selain upacara di pantai, puluhan petani di Padukuhan Kwarasan, Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar juga menyelenggarakan upacara bendera memperingati HUT RI ke-79 di kawasan Kali Oya. Dengan pakaian sederhana petani dan peralatan ala kadarnya, mereka turut memperingati kemerdekaan Indonesia.
"Ini cara kami untuk memperingati HUT RI ke-79. Meski kami petani, jiwa nasionalisme kami tetap luar biasa. Ada banyak harapan kami untuk negara dan bangsa ini. Salah satunya adalah agar petani lebih maju dan sejahtera," ucap seorang petani, Manto.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan bahwa perkembangan kualitas bangsa Indonesia, termasuk di Gunungkidul, semakin baik.
"Hendaknya kemerdekaan yang sudah kita genggam selama 79 tahun ini diisi dengan pembangunan fisik yang baik, begitu pula dengan sumber daya manusia yang memiliki pemikiran untuk maju. Dengan begitu, keberlangsungan hidup akan lebih baik," pesan Sunaryanta.****