Berita , D.I Yogyakarta

Muncul Tempat Pengelolaan Sampah Ilegal di Pandak Bantul, Warga Keluhkan Bau dan Asap Pembakaran

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Muncul Tempat Pengelolaan Sampah Ilegal di Pandak Bantul, Warga Keluhkan Bau dan Asap Pembakaran
Salah satu tempat pengelolaan sampah ilegal yang telah disegel oleh Satpol PP Bantul. Foto/ Yohanes Angga.

HARIANE - Beberapa lokasi pengelolaan sampah ilegal kembali ditemukan hingga dikeluhkan karena mengganggu aktivitas warga. Bisnis pengelolaan sampah ilegal itu berada di Dusun Kwalangan RT 1, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Bantul.

Pantauan hariane.com di lokasi, pengelolaan sampah itu berada dekat dengan pemukiman warga. Sampah-sampah itu dikumpulkan disebuah lahan yang tertutup oleh pagar besi. Tampak sebuah cerobong yang menjulang tinggi, dengan sisa sampah yang belum sempat dibakar.

Tak jauh dari lokasi pertama, kembali ditemukan tumpukan sampah di sebuah pekarangan. Tumpukan sampah terlihat begitu banyak, hingga ke pinggir jalan. 

Ketua RT setempat, Waluyo menyebut aktivitas pengolahan sampah ilegal tersebut telah terjadi sejak lama. Sampah-sampah yang terkumpul lalu dibakar oleh pemilik usaha. Ada tiga tempat pengolahan sampah di wilayah itu, dua merupakan milik warga setempat dan satu milik warga pendatang.

"Ya, mulai pertama masuk sampah itu dari warga pendatang. Lokasinya ada di RT dua. Dia dulu sebenarnya itu satpam perumahan dulu di Sleman. Terus suruh ngelola sampah di perumahan itu. Nah, kayaknya kok mungkin, ya, penghasilannya lebih dari jadi satpam. Dia keluar jadi satpam terus ngelola itu, terus makin lama makin banyak pelanggan. Nah, terus dia merekrut orang sini. Padahal dia belum apa belum pindah KTP," katanya ditemui, Jumat (23/5/2025).

Waluyo menceritakan, awalnya pemilik usaha itu hanya membawa pulang sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi, seperti kardus dan botol-botol platik. Tetapi, setelah penutupan TPST Piyungan, pemilik usaha membawa pulang beragam sampah, sehingga menimbulkan bau.

Sampah-sampah itu, kata dia, dibakar. Lalu ada pula yang dibuang ke selokan, dengan maksud agar terbawa air menuju ke sungai saat hujan. 

Melihat peluang tersebut, beberapa warga kemudian ikut melakukan usaha serupa. Mereka menampung sampah dari luar daerah, lalu dibawa pulang dan dibakar. 

Sayangnya, semakin lama, aktivitas itu mengganggu warga sekitar. Selain karena menimbulkan bau tak sedap, warga juga terganggu karena munculnya asap pembakaran. 

"Dari warga itu sebenarnyanya juga keberatan. Tetap menolak. Kalau dulu pas masih pembakaran, jam siang itu sudah kabut. Kabut asap sampah. Terus kalau malam itu (asap pembakaran) sudah masuk ke rumah semua," ujarnya.

Bahkan, tak sedikit anak-anak yang memiliki penyakit pernapasan ikut terdampak. Salah satunya adalah putrinya sendiri.

Saat ini, aktivitas pembakaran tak sesering dulu. Namun warga masih tetap terganggu karena adanya tumpukan sampah yang tidak dibersihkan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

WNA Diduga Melakukan Gendam di Pasar Playen Gunungkidul, Gunakan Modus Tukar Uang Untuk ...

WNA Diduga Melakukan Gendam di Pasar Playen Gunungkidul, Gunakan Modus Tukar Uang Untuk ...

Rabu, 18 Juni 2025
Daftar Kloter Jemaah Haji Pulang 19 Juni 2025, Lengkap dengan Jadwal Terbang

Daftar Kloter Jemaah Haji Pulang 19 Juni 2025, Lengkap dengan Jadwal Terbang

Rabu, 18 Juni 2025
Pembangunan Rampung, Gedung SPPG Polda DIY Siap Dioperasionalkan

Pembangunan Rampung, Gedung SPPG Polda DIY Siap Dioperasionalkan

Rabu, 18 Juni 2025
Aksi Begal di Suyudono Semarang Kepergok Warga, Pelaku Ditangkap dan Dihajar Massa

Aksi Begal di Suyudono Semarang Kepergok Warga, Pelaku Ditangkap dan Dihajar Massa

Rabu, 18 Juni 2025
Fase Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II ke Madinah Dimulai Hari ini

Fase Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II ke Madinah Dimulai Hari ini

Rabu, 18 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Rabu 18 Juni 2025 Turun, LM 5 Gram ...

Harga Emas Antam Hari ini Rabu 18 Juni 2025 Turun, LM 5 Gram ...

Rabu, 18 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Rabu 18 Juni 2025 Stabil, Cek Sebelum Beli

Harga Emas Perhiasan Hari ini Rabu 18 Juni 2025 Stabil, Cek Sebelum Beli

Rabu, 18 Juni 2025
Diminta Segera Angkat Kaki, Warga Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan Minta Tunda Pembongkaran Sampai ...

Diminta Segera Angkat Kaki, Warga Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan Minta Tunda Pembongkaran Sampai ...

Selasa, 17 Juni 2025
Trash Barrier Jebol, Kali Buntung Jogja Penuh Sampah

Trash Barrier Jebol, Kali Buntung Jogja Penuh Sampah

Selasa, 17 Juni 2025
Langgar Aturan, Ribuan Botol Zamzam Terpaksa Dibuang

Langgar Aturan, Ribuan Botol Zamzam Terpaksa Dibuang

Selasa, 17 Juni 2025