Berita , D.I Yogyakarta

Rekam Sejarah Irigasi Sekaligus Dongkrak Pariwisata, Pemkab Sleman Resmi Luncurkan Prangko Buk Renteng

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Prangko buk renteng
Peluncuran prangko seri penanda kota Buk Renteng di Pendopo Parasamya Setda Sleman, Kamis, 16 Mei 2024 malm. (Foto: Wahyu Turi K)

HARIANE - Pemerintah Kabupaten Sleman secara resmi meluncurkan prangko seri penanda kota Buk Renteng pada Kamis, 16 Mei 2024 malam dalam suasana Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-108 di Pendopo Parasamya Setda Sleman.

Prangko Buk Renteng ini diluncurkan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan PT Pos Indonesia.

Peluncuran prangko ini dimaksudkan untuk merekam sejarah keberadaan Buk Renteng sekaligus mendongkrak sektor pariwasata kawasan Sleman bagian barat.

“Prangko seri penanda kota Buk Renteng ini diharap juga dapat membantu publikasi bangunan cagar budaya yang terbukti memiliki peran penting dalam mewujudkan DIY sebagai lumbung pangan. Saya berharap peluncuran Prangko Buk Renteng sebagai upaya untuk lebih mengenalkan Buk Renteng pada tatanan yang lebih luas,” kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kamis, 16 Mei 2024.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi (Wamen Kominfo), Nezar Patria yang hadir dalam peluncuran Prangko Buk Renteng mengapresiasi inisiatif Pemkab Sleman dalam mendokumentasikan Buk Renteng menjadi sebuah benda filateli dan melengkapi Koleksi Prangko Indonesia.

Ia tidak memungkiri, seiring perkembangan jaman ini prangko masih banyak dicari dan diminati masyarakat sebagai benda koleksi.

Melalui benda kecil bernilai sejarah itu, sekarang terekam pula perjalanan kehidupan masyarakat dan keberadaan Buk Renteng.

“Tepat sekali menjadikan Buk Renteng sebagai ikon Sleman dan ikon sejarah. Kominfo mengapresiasi tinggi Pemkab Sleman khususnya dalam menginisiasi peluncuran prangko. Prangko ini satu dari empt prangko penanda kota yang disahkan Kominfo melalui surat Dirjen,” kata Nezar.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia, Fadli Zon mengatakan bahwa Pemkab Sleman menggunakan cara yang unik dalam merayakan Hari Jadi ke-108 dengan peluncuran Prangko Buk Renteng ini mengingat Buk Renteng berkaitan dengan irigasi dan lumbung pangan.

“Buk Renteng menjadi satu kesadaran sejarah yang luar biasa. Persoalan air itu juga persoalan sumber hidup kita,” kata Fadli Zon.

“Meski ada kemajuan teknologi, masih ada pameran internasional, negara-negara yang produksi prangko sebagai potret sejarah. Prangko dapat dijadikan hobi sekaligus investasi,” sambungnya.

Sebagai informasi Buk Renteng yang dibangun pada 1909 di era Hindia Belanda dikenal sebagai cagar budaya tentang sistem irigasi di kawasan Sleman Barat yang mengairi 20 ribu hektar sawah dan tebu sehingga Buk renteng sering disebut urat nadinya Jogja.

Ads Banner

BERITA TERKINI

VNL 2025: Jepang Tundukkan Turki dalam 5 Set, Trio Ishikawa-Wada-Yoshino Bersinar di Perempat ...

VNL 2025: Jepang Tundukkan Turki dalam 5 Set, Trio Ishikawa-Wada-Yoshino Bersinar di Perempat ...

Jumat, 25 Juli 2025
Pembangunan Jalan Brigjen Sudiarto Kota Semarang, Diberlakukan Pengalihan hingga Desember 2025

Pembangunan Jalan Brigjen Sudiarto Kota Semarang, Diberlakukan Pengalihan hingga Desember 2025

Kamis, 24 Juli 2025
Lebih Dari Setengah Masyarakat Indonesia Belum Memiliki Kekebalan Hepatitis B, Kemenkes: Ini Tugas ...

Lebih Dari Setengah Masyarakat Indonesia Belum Memiliki Kekebalan Hepatitis B, Kemenkes: Ini Tugas ...

Kamis, 24 Juli 2025
Kecelakaan Maut di Cianjur Malam ini, Pemotor Tewas Usai Terpental 3 Kali

Kecelakaan Maut di Cianjur Malam ini, Pemotor Tewas Usai Terpental 3 Kali

Kamis, 24 Juli 2025
‎Dua Warga Kota Jogja Kena OTT Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Pelaku Bakal ...

‎Dua Warga Kota Jogja Kena OTT Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Pelaku Bakal ...

Kamis, 24 Juli 2025
PSIM Belum Dapat Kepastian Berkandang di Stadion Maguwoharjo, Begini Tanggapan Sri Sultan

PSIM Belum Dapat Kepastian Berkandang di Stadion Maguwoharjo, Begini Tanggapan Sri Sultan

Kamis, 24 Juli 2025
Kraton Yogyakarta Sewakan Lahan Sultan Ground untuk Proyek Tol, Nilainya Rp.12 Ribu Per ...

Kraton Yogyakarta Sewakan Lahan Sultan Ground untuk Proyek Tol, Nilainya Rp.12 Ribu Per ...

Kamis, 24 Juli 2025
Ramah Lingkungan, Javafon Konsisten Gunakan Sumber Lokal

Ramah Lingkungan, Javafon Konsisten Gunakan Sumber Lokal

Kamis, 24 Juli 2025
Jamasan Tombak Kyai Wijaya Mukti Jadi Simbol Merawat Budaya

Jamasan Tombak Kyai Wijaya Mukti Jadi Simbol Merawat Budaya

Kamis, 24 Juli 2025
Bulan Sura, Gunungkidul Gelar Jamasan Pusaka Milik Daerah dan Pegawai

Bulan Sura, Gunungkidul Gelar Jamasan Pusaka Milik Daerah dan Pegawai

Kamis, 24 Juli 2025