HARIANE - Pemerintah Kabupaten Sleman mengadakan kegiatan Posyandu Terintegrasi sebagai wujud Intervensi Serentak Penurunan Stunting di wilayah setempat pada Selasa, 12 Juni 2024 di Kantor Kapanewon Turi.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dan kesungguhan Pemkab Sleman dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menerangkan, penurunan persentase stunting di Kabupaten Sleman merupakan yang terbaik di DIY.
Dijelaskan bahwa Kabupaten Sleman berhasil menurunkan angka stunting dari 15 persen pada 2022 menjadi 12,4 persen pada tahun 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia.
“Angka tersebut juga sudah memenuhi target nasional di tahun 2024 ini yakni sebesar 14 persen,” kata Cahya, Rabu, 12 Juni 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo turut hadir dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak mulai dari tingkat kalurahan, para penyuluh, Tim Pendamping Keluarga, kader kesehatan dan peran serta masyarakat.
Sebab, atas kolaborasi serta integrasi yang dilakukan semua pihak tersebut, Pemkab Sleman mampu menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman di angka 12,4 persen.
"Upaya menurunkan angka stunting ini memang tidak mudah. Tapi berkat kolaborasi dan sinergi semua pihak, pasti kita bisa," kata Kustini.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan pelayanan Posyandu. Sebelumnya Pemkab Sleman telah membagikan Antropometri Kit kepada kader Posyandu. Alat ini berfungsi untuk mengukur pertumbuhan tubuh bayi atau balita sebagai indikasi mengetahui asupan gizi pada anak.****