Berita , Jabar
Pencopotan Spanduk Bantuan dari Gereja di Cianjur untuk Korban Gempa November 2022, Ridwan Kamil: Sangat Disesalkan
Rizky Riawan Nursatria
Respon Ridwan Kamil terkait pencopotan spanduk bantuan dari Gereja di Cianjur. (Foto: Instagram/Pemkab Cianjur)
HARIANE - Adanya insiden pencopotan spanduk bantuan dari Gereja di Cianjur untuk korban Gempa viral di media sosial.
Peristiwa pencopotan spanduk bantuan dari Gereja di Cianjur tersebut terjadi pada Sabtu, 26 November 2022.
Beberapa akun media sosial menyebarkan aksi pencopotan spanduk bantuan dari Gereja di Cianjur tersebut, hingga viral dan trending.
Tindakan kontroversial itu membuat sejumlah netizen geram dan kesal. Banyak yang menilai hal tersebut sangatlah tidak pantas untuk dilakukan.
Sehari berselang, Minggu, 27 November 2022, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya buka suara terkait insiden tersebut.
BACA JUGA : Oknum Pengungsi Copot Spanduk Bantuan dari Gereja di Cianjur, Netizen: Kurang Bersyukur!Ridwan Kamil mengungkapkan kekecewaaan dengan membuat pernyataan panjang pada unggahan instagram pribadinya. Ridwan Kamil mengatakan hal tersebut jangan sampai terulang kembali. Ada enam poin pernyataan yang diungkapkan oleh Ridwan Kamil. Berikut ini isi pernyataan tersebut dikutip dari unggahan Instagram Ridwa Kamil pasca aksi pencopotan spanduk bantuan dari Gereja di Cianjur : "1. Bencana ini datang tidak pilih-pilih dan pastinya mendampaki semua orang, semua pihak dan semua golongan di Cianjur tercinta ini. 2. Yang membantu bencana pun datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, dari semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya. 3. Berdirinya Bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka. 4. Karenanya Sila ke-2 Pancasila, Kemanusiaan Yang adil dan Beradab harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan.