Berdasarkan hal itu, peneliti dapat memperkirakan kapan mamalia berevolusi dan menemukan asal usul manusia.
Daniele Silvestro dari University of Fribourg menjelaskan model yang digunakan untuk memperkirakan asal usul didasarkan oleh kapan garis keturunan pertama kali muncul pada catatan fosil dan pola keberagaman spesies selama waktu tersebut.
Cara itu juga memungkinkan peneliti untuk memperkirakan usia kepunahan berdasarkan kemunculan terakhir kelompok tersebut.
Dengan memeriksa antara kedua asal usul dan kepunahan, peneliti bisa lebih jelas melihat dampak terjadinya kepunahan masal atau Paleocene-Eocene Thermal Maximum (PETM), ungkap Phil Donoghue dari Bristol.
Kelompok primata seperti garis keturunan manusia dan karnivora telah menunjukkan evolusi tepat sebelum kepunahan massal, yang artinya nenek moyang manusia diduga hidup sejak zaman dinosaurus.
Penemuan fosil yang mengungkap asal usul manusia ini memberikan tanggapan dari ilmuwan bahwa setelah selamat dari dampak asteroid, plasenta mamalia berangsur dengan cepat melakukan penganekaragaman berkat berkuranganya kompetisi dari dinosaurus.****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com