Berita
Penuhi Kebutuhan Air di Kawasan Selatan, Optimalisasi Sungai Bawah Tanah Ngobaran Digelontor Rp 15 Miliar
HARIANE - Sebagian masyarakat di kawasan selatan masih sering kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) berupaya meningkatkan pelayanan dengan pengoptimalan sumber air di sejumlah lokasi.
Salah satu yang saat ini tengah dikerjakan oleh BBWSO melalui Direktorat Sumber Daya Air Tanah dan Air Baku adalah melanjutkan proyek optimalisasi Sungai Bawah Tanah Ngobaran.
Pada tahun ini, mega proyek tersebut digelontorkan anggaran sebesar Rp 15.085.755.000.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Tanah dan Air Baku (ATAB), Ika Yulianti, mengatakan bahwa pada pengerjaan tahun 2024 ini, proyek fokus pada peningkatan kapasitas pasokan air baku hingga 100 liter per detik.
Proyek ini meliputi pemasangan satu unit pompa cadangan berkapasitas 50 liter per detik di Intake Ngobaran, pembangunan dua unit bak booster, serta pemasangan pipa jaringan tipe GI ukuran 12 inci sejauh 5 kilometer dari Reservoir 3 di Kanigoro ke Reservoir 5 di Karang, Saptosari.
Penanaman pipa GI 12 inci ini sudah dalam tahap pelaksanaan sejauh 5 kilometer.
"Tahun ini, anggaran yang diberikan untuk proyek di kawasan selatan tersebut sebesar Rp 15.085.755.000," kata Ika Yulianti.
Ia menjelaskan bahwa proyek optimalisasi pengairan ini akan dikerjakan sesuai kontrak, yakni selama 120 hari kalender yang dimulai pada tanggal 26 Agustus 2024 dan diperkirakan selesai pada Desember 2024 mendatang.
"Kami targetkan selesai akhir tahun, sehingga pada awal tahun 2025 masyarakat sudah bisa memanfaatkan pasokan air baku yang lebih baik," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta, mengatakan bahwa dengan ditambahnya kapasitas 100 liter per detik di Ngobaran, diharapkan pelayanan air bersih di empat kapanewon, yakni Saptosari, Paliyan, Panggang, dan Purwosari, dapat lebih optimal.
Selain itu, PDAM Tirta Handayani juga dapat memperluas cakupan pelayanan, terutama bagi masyarakat yang saat ini belum mendapatkan akses air bersih.
"Dengan proyek ini, pelanggan yang sebelumnya mendapatkan giliran lebih dari dua minggu untuk menerima pasokan air bersih, diharapkan akan segera mendapatkan distribusi yang lebih cepat," ucap Toto Sugiharta.