Berita , D.I Yogyakarta
Sempat Viral Pernyataan ‘Miskin Tapi Bahagia’, ini Klarifikasi Bupati Bantul
Admin
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat dikonfirmasi terkait pernyataannya yang viral ‘miskin tapi bahagia’. (Foto: Hariane.com/Wahyu Turi K)
>HARIANE - Bupati Bantul memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang sempat viral terkait ungkapan ‘miskin tapi bahagia’.
Pernyataan ‘miskin tapi bahagia’ itu dilontarkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam menanggapi data Kementerian Sosial melalui perhitungan Badan Pusat Statistika (BPS) terkait angka kemiskinan di DIY.
Saat dijumpai, Bupati Bantul mengatakan untuk tidak menggeser pemaknaan dari pernyataannya ‘miskin tapi bahagia’.
“Ini kan jadi viral statement saya. Jangan diplintir-plintir ya, tidak ada maksud kemiskinan dibiarkan itu tidak,” tegas Halim, Kamis 26 Januari 2023. Maksud dari pernyataan itu, katanya, Halim sampaikan kemiskinan dalam konteks pendapatan. Baginya kemiskinan warga itu menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Ia menegaskan bahwa arti miskin tapi bahagia itu adalah bahwa pemerintah ikut intervensi dan dapat membahagiakan warganya dengan fasilitas jaminan sosial yang ada. Disebutkan olehnya jaminan sosial atau program bantun yang diberikan untuk masyarkat seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Langsung Tunai melalui Dana Desa (BLT-DD). “Katakanlah si Suto tidak punya pendapatan, kan mesti miskin dia. Tapi tidak papa Suto miskin, yang penting pemerintah bertanggungjawab, maka Suto kita berikan PKH, BPNT, BLT-DD, jaminan kesehatan, beasiswa bagi anak-anaknya sekolah. Yang terjadi walaupun miskin dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahagia,” jelasnya. Beberapa hari lalu pernyataan dari Bupati Bantul itu viral terutama di media sosial Twitter saat menanggapi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah termiskin di pulau Jawa. Dalam pernyataan itu ia mengatakan meskipun menjadi provinsi termiskin dirinya tidak risau. Terkait angka kemiskinan di Kabupaten Bantul sendiri, sebelumnya Wakil Bupati Joko B Purnomo sekaligus Ketua Satgas Penanganan Kemiskinan Bantul menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstreem di Bantul sebesar 27.730 jiwa. Meskipun jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya, angka kemiskinan ekstreem di Kabupaten Bantul menjadi jumlah tertinggi kedua setelah Kabupaten Gunungkidul. **** (Kontributor: Wahyu Turi K)
1