Berita , D.I Yogyakarta
Polres Bantul Periksa 8 Saksi di Kasus Duel Maut Tewaskan Pelajar Bersajam di Pleret Bantul
HARIANE - Proses penyelidikan masih terus dilakukan oleh jajaran Polres Bantul dalam kasus duel maut yang menewaskan seorang pelajar di Jalan Bawuran, Pleret akhir pekan lalu. Kini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, sejumlah saksi yang diperiksa adalah orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut. Mereka merupakan orang terdekat korban.
"Dari delapan orang itu ada teman dan keluarga korban," katanya, Kamis (15/5/2025).
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar berinisial ASP (17) warga Magelang, Jawa Tengah tewas dalam duel maut di Jalan Bawuran, Dusun Bawuran I, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Bantul pada Minggu (10/5/2025) dini hari.
Korban dinyatakan tewas 30 menit sebelum sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, peristiwa tragis ini bermula pada Sabtu malam (10/5/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Korban bersama salah seorang temannya FA (17) warga Jambidan, Banguntapan, sedang memancing di dekat rumah korban sambil mengonsumsi minuman keras jenis arak.
"Setelah beberapa jam, sekitar pukul 22.00 WIB, korban dan FA pulang ke rumah kakak korban. Namun, tak lama kemudian, ASP berpamitan untuk keluar lagi," kata Jeffry, Minggu (10/5/2025).
Jeffry mengatakan, korban kemudian bertemu dengan temannya yang lain berinisial APR (27). Saat itu, korban meminta tolong APR untuk menemaninya mengambil jaket di rumah kakaknya di daerah Potorono, Banguntapan.
Setelah itu, korban kembali mengajak APR untuk ke rumah FA dengan alasan ingin mengambil jaket, padahal, saat itu ia sudah mengenakan dua lapis jaket, sehingga membuat APR curiga.
"Sampai di rumah FA, korban menunjukkan gagang celurit dari dalam jaketnya. Awalnya FA sempat mencegah korban supaya tidak pergi, tapi korban tetap ingin pergi," tutur Jeffry.
Setelah itu, korban mengajak APR ke Jalan Bawuran menggunakan sepeda motor Nmax. Setibanya di lokasi kejadian, korban meminta APR menghentikan motornya.