Berita , Pendidikan

PPDB Gunungkidul, Ratusan SD Tak Penuhi Kuota Rombongan Belajar

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
PPDB Gunungkidul, Ratusan SD Tak Penuhi Kuota Rombongan Belajar
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Agus Subaryanta saat ditemui di kantor. Foto : (Hariane/Ramadhani).

HARIANE - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul mencatat ada ratusan Sekolah Dasar (SD) yang tidak memenubi kuota rombongan belajar (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Agus Subaryanto mengatakan, tahapan PPDB untuk jenjang SD sudah selesai sejak beberapa hari lalu. Dari ratusan SD yang tersebar di seluruh Gunungkidul ada 425 sekolah yang tak memenuhi kuota rombel.

"Hanya ada 38 SD yang memenuhi kuota rombel," kata Agus Subaryanto, Rabu (03/07/2024).

Jumlah siswa di sekolah yang tak memenuhi rombel sangat beragam, ada yang 20 siswa hingga dibawah 10 siswa. Bahkan masih ada yang tercatat secara online sekolah yang sama sekali tidak ada pendaftar siswa baru.

"Bahkan di sistem PPDB online tercatat ada 8 sekolah yang tidak ada pendaftarnya. Kami melakukan pemantaun dan kroscek ke lapangan," ucap Agus.

Menurutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi sekolah-sekolah di Gunungkidul minim pendaftar diantaranya jumlah kuota yang disediakan dengan total pendaftar memiliki jarak yang cukup jauh. Adapun kuota siswa SD yaitu sebanyak 14.000 siswa namun jumlah pendaftarnya hanya 6.860 siswa saja, sedangkan yang diterima sebanyak 6.538 siswa.

Sebaran sekolah yang tidka memenuhi kuita rombel bwrada di wilayah pinggiran Gunungkidul dengan jumlah anak-anak yang sekarang lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.

Meski sejumlah SD tidak memenuhi rombel, Agus menegaskan kegiatan belajar mengajar harus tetap dijalankan. Begitu juga di daerah-daerah terpencil yang keterbatasan jumlah peserta didik baru. Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi untuk mengambil kebijakan baru.

"Untuk sekarang ini masih berjalan seperti biasa sembari dipantau dan dievaluasi. Namun jika kondisinya terus demikian harus ada kebijakan lain, misalnya regrouping dan lain sebagainya," pungkas Agus Subaryanto.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Kompetisi Bahasa dan Sastra 2025 Tunjukkan Kota Yogyakarta dalam Menjaga Suluh Peradaban

Kompetisi Bahasa dan Sastra 2025 Tunjukkan Kota Yogyakarta dalam Menjaga Suluh Peradaban

Selasa, 01 Juli 2025
Qonitah, Inspirasi Atlet Disabilitas Kulon Progo Menuju Peparda 2025

Qonitah, Inspirasi Atlet Disabilitas Kulon Progo Menuju Peparda 2025

Selasa, 01 Juli 2025
Kulon Progo Targetkan 24 Medali Emas di Ajang Peparda 2025

Kulon Progo Targetkan 24 Medali Emas di Ajang Peparda 2025

Selasa, 01 Juli 2025
Polres Kulon Progo Siap Terima Kritik dari Masyarakat

Polres Kulon Progo Siap Terima Kritik dari Masyarakat

Selasa, 01 Juli 2025
Penuhi Kebutuhan Literasi Masyarakat, Perpustakaan Yogyakarta Kotabaru Buka Sampai Malam

Penuhi Kebutuhan Literasi Masyarakat, Perpustakaan Yogyakarta Kotabaru Buka Sampai Malam

Selasa, 01 Juli 2025
Realisasi Pembayaran PBB-P2 Bantul Capai Rp 43,7 Miliar di Triwulan II, 3 Kapanewon ...

Realisasi Pembayaran PBB-P2 Bantul Capai Rp 43,7 Miliar di Triwulan II, 3 Kapanewon ...

Selasa, 01 Juli 2025
‎Dampak Jebolnya Groundseal Srandakan, Ribuan Jiwa Terdampak Kekeringan

‎Dampak Jebolnya Groundseal Srandakan, Ribuan Jiwa Terdampak Kekeringan

Selasa, 01 Juli 2025
Harga BBM Non Subsidi Naik Per 1 Juli 2025, Ini Daftar Lengkapnya!

Harga BBM Non Subsidi Naik Per 1 Juli 2025, Ini Daftar Lengkapnya!

Selasa, 01 Juli 2025
Sidang Perdana Gugatan Perdata Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Ditunda Pekan Depan, Begini ...

Sidang Perdana Gugatan Perdata Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Ditunda Pekan Depan, Begini ...

Selasa, 01 Juli 2025
DPRD Gunungkidul Tolak Penurunan Target PAD, Kenapa ?

DPRD Gunungkidul Tolak Penurunan Target PAD, Kenapa ?

Selasa, 01 Juli 2025