"Siklon tropis ini berada di wilayah Laut Arafura, barat Papua bagian selatan atau selatan Kepulauan Aru (Maluku), dengan kecepatan angin 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa," imbuhnya.
"Dengan kondisi demikian, memicu terjadinya cuaca tidak menentu. Gangguan siklon tropis ini diprakirakan akan berlangsung hingga 14 April 2025 mendatang," sambung Reni.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan pola makan. Sebab, dalam kondisi cuaca seperti ini, masyarakat rentan terpapar penyakit seperti batuk, pilek, flu, dan lainnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi bencana seperti hujan lebat dan angin kencang di masa peralihan ini.
Termasuk pula mempersiapkan kemungkinan terjadinya kekeringan di sejumlah daerah yang menjadi langganan, serta melakukan tindakan antisipasi lainnya seperti menyesuaikan pola tanam sebagai upaya mencegah gagal panen di musim kemarau.****