HARIANE - Angka kemiskinan di daerah masih terus menjadi sorotan. Berbagai upaya dan program dijalankan oleh pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat untuk mengentaskan permasalahan ini. Salah satunya adalah pemberian bantuan stimulans melalui program kelompok Usaha Ekonomi Produktif Keluarga Miskin (USEP KM).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Asti Wijayanti, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,34 miliar.
Anggaran tersebut ditujukan untuk pemberian stimulans bagi warga yang tergabung di kelompok USEP KM. Setidaknya ada 134 kelompok yang menerima bantuan ini.
“Penerima bantuan ini tersebar di seluruh kapanewon di Kabupaten. Ada setidaknya 1.340 ibu-ibu yang menjadi penerima stimulans modal tersebut,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Asti Wijayanti.
Ia menjelaskan bahwa selain mendapatkan uang stimulans, para penerima bantuan juga mendapatkan pembekalan melalui pelatihan keterampilan untuk berusaha.
Beberapa kelompok fokus pada pengembangan olahan makanan tradisional Gunungkidul dan jenis-jenis lainnya.
“UMKM di bidang makanan ringan banyak digeluti oleh para penerima bantuan ini,” jelasnya.
“Tentunya yang kami harapkan adalah keberlanjutan program untuk ke depannya, sehingga kesejahteraan mereka dapat lebih baik,” tandasnya.
Anggota DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, mengatakan bahwa kemiskinan menjadi fokus utama yang harus dituntaskan oleh Pemkab Gunungkidul.
Ada banyak program yang digagas oleh pemerintah maupun anggota dewan agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan angka kemiskinan berkurang.
Anggota DPRD sendiri memiliki tugas untuk menjaring aspirasi dari masyarakat mengenai program apa yang dibutuhkan di lapangan.
“Berkaitan dengan program ini, kami berharap agar bantuan ini tepat sasaran, terutama bagi keluarga prasejahtera sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Gunungkidul," katanya.