Berita
Puncak Haji 2022, Sejumlah Jamaah Haji Indonesia Tumbang dan Harus Mendapatkan Layanan Khusus Ini
Ima Rahma Mutia
Puncak Haji 2022, Sejumlah Jamaah Haji Indonesia Tumbang dan Harus Mendapatkan Layanan Khusus Ini
Perlu diketahui, badal Haji adalah upaya yang dilakukan untuk menggantikan haji orang-orang yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan ibadah haji. Biasanya ini terjadi karena jamaah tersebut sakit keras ataua meninggal dunia.
Sedangkan safari wukuf adalah layanan yang disediakan oleh pemerintah untuk membantu jamaah haji Indonesia yang sakit dan tidak memungkinkan untuk wukuf mandiri saat momen haji akbar.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji, Alam Agoga Hasibuan menyatakan 51 jamaah yang dibadal hajikan terdiri dari 29 orang yang telah wafat di Tanah Suci dan 22 lainnya karena sakit berat.
22 Calon jamaah haji Indonesia yang sakit berat 10 diantaranya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 12 lainnya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.
“Untuk jamaah safari wukuf, sebanyak 31 orang di safarai wukufkan dengan berbaring di bus, 104 orang dengan posisi duduk di bus, dan 1 orang lainnya di safari wukufkan oleh pihak Rumah Sakit Arab Saudi,” papar Alam Agoga Hasibuan.
Alam Agoga Hasibuan menjelaskan, jumlah bus yang digunakan untuk safari wukuf adalah sepuluh bus dan satu bus cadangan.
Didalam bus tersebut terdapat pula tim kesehatan yang memantau kondisi jamaah, serta seorang Khatib dan dua pembimbing ibadah yang membantu jamaah selama prosesi Wukuf di Arafah.
Seperti calon jamaah haji lainnya, di dalam bus akan ada khutbah wukuf, shalat jamak qashar Dzuhur dan Ashar, mengumandangkan talbiyah, zikir serta doa bersama.
BACA JUGA : Berikut Rangkaian Kegiatan Jamaah Haji saat Wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1443 HAnshor selaku Kasi Bimbingan Ibadah Haji Daker Makkah menambahkan, proses safari wukuf berangkat dari KKHI menuju Arafah, dan kembali lagi menuju KKHI ditargetkan hanya berlangsung selama tiga jam. Demikian momen puncak haji 2022 serta layanan khusus yang diterima oleh jamaah yang sakit maupun yang telah wafat di Tanah Suci. ****