Berita

Sebab Sri Lanka Bangkrut, Selain Cadangan Devisa Anjlok Hampir 70%: Apa Saja Upaya yang Telah Dilakukan Pemerintah ?

profile picture Anasya Adeliani
Anasya Adeliani
Sebab Sri Lanka Bangkrut, Selain Cadangan Devisa Anjlok Hampir 70%: Apa Saja Upaya yang Telah Dilakukan Pemerintah ?
Sebab Sri Lanka Bangkrut, Selain Cadangan Devisa Anjlok Hampir 70%: Apa Saja Upaya yang Telah Dilakukan Pemerintah ?
HARIANE - Perdana menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ekonomi Sri Lanka bangkrut setelah berbulan-bulan krisis makanan, bahan bakar dan listrik.
Krisis yang dihadapi negara kepulauan dengan 22 juta penduduk ini dianggap yang terburuk dalam sejarah Sri Lanka Bangkrut.

Tidak hanya sebatas kekurangan makanan serta bahan lainnya untuk bertahan hidup, tetapi Sri Lanka bangkrut akan membuat negara itu jatuh ke titik terendah.

“Anda tidak bisa membiarkan negara dengan kepentingan strategis seperti itu runtuh. Karena Sri Lanka berada di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.” kata Anit Mukherjee, seorang rekan kebijakan dan ekonom di Center for Global Development di Washington.
BACA JUGA : Krisis Ekonomi Sri Lanka, Utang Luar Negeri $25 Miliar akan Jatuh Tempo tahun 2022: Segini Bantuan Dari Beberapa Pihak, Termasuk IMF
Ekonomi Sri Lanka kandas di bawah beban utang yang besar, kehilangan pendapatan pariwisata dan efek lain dari pandemi, serta melonjaknya biaya komoditas.
Dampaknya adalah kebangkrutan, dengan hampir tidak ada uang untuk mengimpor bensin, susu, gas memasak dan tisu toilet.
Anggota parlemen dari dua partai oposisi utama akan melakukan boikot minggu ini untuk memprotes Wickremesinghe, yang menjadi perdana menteri lebih dari sebulan lalu dan juga menteri keuangan, karena gagal memenuhi janjinya untuk mengubah perekonomian.
Wickremesinghe mengatakan Sri Lanka tidak dapat membeli bahan bakar impor karena hutang yang besar dari perusahaan minyaknya.
Ceylon Petroleum Corporation berhutang $700 juta, katanya kepada anggota parlemen.
“Akibatnya, tidak ada negara atau organisasi di dunia yang mau menyediakan bahan bakar untuk kami. Mereka bahkan enggan menyediakan bahan bakar untuk uang tunai,” jelasnya.
Ketika krisis menghantui kelas menengah Sri Lanka, yang diperkirakan 15% hingga 20% dari populasi perkotaan negara itu.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Geger! Ular Kobra 1,2 Meter Ditemukan di Dapur Warga Gunungkidul

Geger! Ular Kobra 1,2 Meter Ditemukan di Dapur Warga Gunungkidul

Kamis, 03 Juli 2025
Harga Emas Antam Hari ini Kamis 3 Juli 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Antam Hari ini Kamis 3 Juli 2025, Naik atau Turun?

Kamis, 03 Juli 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Kamis 3 Juli 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Kamis 3 Juli 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Kamis, 03 Juli 2025
Fase Pemulangan Jemaah Haji 4 Juli 2025 : Ini Jadwal dan Daftar Kloternya

Fase Pemulangan Jemaah Haji 4 Juli 2025 : Ini Jadwal dan Daftar Kloternya

Kamis, 03 Juli 2025
Bangunan Bekas Pabrik Roti di Bukit Duri Ambruk, 3 Motor Tertimpa Reruntuhan

Bangunan Bekas Pabrik Roti di Bukit Duri Ambruk, 3 Motor Tertimpa Reruntuhan

Rabu, 02 Juli 2025
Forklift Tertemper KA di Perlintasan Buntaran Tandes Surabaya, Videonya Viral

Forklift Tertemper KA di Perlintasan Buntaran Tandes Surabaya, Videonya Viral

Rabu, 02 Juli 2025
KPU Kulon Progo Rekap Daftar Pemilih Berkelanjutan

KPU Kulon Progo Rekap Daftar Pemilih Berkelanjutan

Rabu, 02 Juli 2025
Konflik Tanah di Pantai Sanglen Gunungkidul, Begini Awalnya

Konflik Tanah di Pantai Sanglen Gunungkidul, Begini Awalnya

Rabu, 02 Juli 2025
Muncul Wacana Penataan Pantai Sanglen oleh Keraton Yogyakarta, Sejumlah Warga Malah Bangun Warung ...

Muncul Wacana Penataan Pantai Sanglen oleh Keraton Yogyakarta, Sejumlah Warga Malah Bangun Warung ...

Rabu, 02 Juli 2025
Ratusan Jemaah Haji tiba dengan Selamat di Kulon Progo

Ratusan Jemaah Haji tiba dengan Selamat di Kulon Progo

Rabu, 02 Juli 2025