Berita
Segelintir Warga Gunungkidul Belum Gunakan Jamban Sehat, Pemerintah Gelontor Bantuan
HARIANE - Menjadi daerah yang progress pembangunannya melejit ternyata masih menyisakan pekerjaan rumah yang perlu penanganan khusus. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, masih ada segelintir warga yang belum memiliki fasilitas jamban sehat sesuai dengan kriteria layak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengungkapkan data yang masuk, masihh ada ribuan warga di Kabupaten Gunungkidul yang memiliki jamban belum layak atau jamban cemplung. Jumlahnya sendiri mencapai 4.355 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1,64 persen dari keberadaan rumah di Gunungkidul. Sedangkan data yang jamban sehat 260.463 KK atau 98.36%.
"Jumlah ini kami update di akhir tahun 2023 lalu, sedangkan untuk tahun 2024 ini masih belum kami update karena ada perubahan," papar Ismono, Rabu (31/07/2024).
Mengantisipasi masih banyaknya pengguna jamban tidak layak, dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) sejak beberapa tahun belakangan berupaya memberikan sejumlah program untuk menuntaskan kondisi ini.
Pemenuhan jamban sehat juga dilakukan melalui program Pagu Indikatif Wilayah Kapanewon (PIWK). Sehingga nantinya masing-masing kecamatan ini mampu mengalokasikan dana yang diperoleh untuk pembangunan jamban-jamban sehat bagi masyarakat yang membutuhkan dan masuk dalam kriteria penerima bantuan. Tak hanya itu, melalui program pemerintah desa, pemenuhan fasilitas ini juga dapat dilakukan.
"Gelontoran anggaran untuk program jamban sehat itu berada di Kapanewon melalui PIWK dan ada dari kalurahan yang anggarannya lumayan besar," sambung dia.
Seperti halnya di Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul beberapa waktu lalu. Pihak kapanewon menyerahkan program pemberian bantuan sosial berupa jamban sehat dan septic tank bagi keluarga miskin.
Panewu Tepus, Subiyantoro mengatakan, ada sebanyak 31 Kepala Keluarga (KK) di Kapanewon Tepus yang mendapatkan program bantuan jamban sehat. Adapun rinciannya 11 KK menerima bantuan berupa jamban sehat, Kelurahan Giri Panggung sebanyak 10 KK, dan Kelurahan Tepus sebanyak 10 KK menerima bantuan berupa septic tank.
Anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah Kapanewon sendiri sebesar Rp 154 juta rupiah. Dimana penerima jamban sehat mendapatkan stimulan 4 juta dan untuk pembangunan saptic tank sebesar Rp 7 juta yang diberukan dalam bentuk material seperti batako, besi 8 mm, semen, pasir, seng gelombang, pintu, kusen, dan tutup bus beton.
"Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut," terang Subiyantoro.***