Berita , Nasional , Artikel
Siapa Lasminingrat yang Hiasi Google Doodle Hari ini? Intelektual Perempuan Pertama dari Sunda
Terlepas dari latar belakangnya, Lasminingrat memang terkenal sebagai perempuan yang cerdas. Bahkan, beliau tercatat sebagai perempuan pribumi satu-satunya yang mahir menulis dan berbahasa Belanda pada masanya.
Kendati lahir dan dekat dengan dunia pendidikan Belanda, hal tersebut tak membuat Raden Ayu Lasminingrat melupakan bangsanya sendiri.
Dimana Lasminingrat mempunyai cita-cita mulia guna memberikan pendidikan untuk perempuan, yang kala itu masih susah didapatkan.
Hal pertama yang dilakukan oleh Raden Ayu Lasminingrat adalah menyadur cerita karya Grimm, yang kala itu populer di Eropa.
Dimana Lasminingrat bertujuan agar perempuan Sunda juga bisa membawa karya-karya penulis Eropa dan mengambil hikmahnya.
Karya pertama yang berhasil diterbitkan Raden Ayu Lasminingrat adalah Tjarita Erman pada 1876. Setahun setelahnya, beliau juga menerbitkan karya keduanya berjudul Warnasari atau Roepa-roepa Dongeng.
Selain menerbitkan berbagai buku bacaan untuk anak-anak dan kaum perempuan. Nyatanya, Raden Ayu Lasminingrat, juga mempunyai peranan penting dalam pendirian Sekolah Keutamaan Istri di Bandung.
Seperti yang diketahui, Sekolah Keutamaan Istri di Bandung didirikan pada 1904 oleh Dewi Sartika.
Dilansir dari laman Repository UIN Banten, menjelaskan bahwa Raden Ayu Lasminingrat lah yang mendorong dan menolong Dewi Sartika untuk mendirikan Sekolah Keutamaan Istri di Bandung.
Berbekal koneksinya yang kuat sebagai istri R.A.A Wiratanudatar VIII, Bupati Kabupaten Limbangan Kabupaten Garut, Sekolah Keutamaan Istri di Bandung pun akhirnya bisa berdiri.
Kemudian pada 1907, Raden Ayu Lasminingrat membangun sendiri Sekolah Keutamaan Istri di Kabupaten Garut.
Mengingat pencapaiannya untuk memperjuangkan hak perempuan di Indonesia, khususnya di Sunda, Nama Raden Ayu Lasminingrat seharusnya menjadi panutan, berdampingan dengan tokoh perempuan lain, seperti R.A. Kartini maupun Raden Dewi Sartika.