Berita , D.I Yogyakarta

Ternyata Begini Alasan Warga Tolak Pembangunan Pengelolaan Sampah RDF di TPA Regional Piyungan

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Tpa regional piyungan
Aksi damai penolakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah RDF di TPA Regional Piyungan. (Foto: Dokumentasi Warga Banyakan)

HARIANE - Rencana pemerintah yang hendak membangun pengolahan sampah RDF atau Refused Derived Fuel di TPA Regional Piyungan ditolak oleh masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Banyakan Bergerak.

Mereka kemudian menggelar aksi damai pada Kamis, 7 Maret 2024 di Kantor Kalurahan Sitimulyo, Piyungan yang turut diikuti oleh warga sekitar.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi damai, Eni Rusmiyanto, mengatakan sejumlah alasan penolakan ini.

Dikatakan bahwa sudah puluhan tahun warga yang tinggal di zona tersebut selalu merasakan dampak langsung dari keberadaan TPA Regional Piyungan.

"Sudah 30 tahun lebih kami menerima dampak limbah dampak bau dari TPST, sudah cukup. Tidak ada lagi pembuangan atau pengolahan sampah di TPST Piyungan," terangnya.

Padahal sesuai kesepakatan antara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Aliansi Banyakan Bergerak pada awal 2022 lalu, disebutkan bahwa ketika TPA Regional Piyungan ditutup maka tidak ada lagi aktivitas apapun di area tersebut, baik untuk pembuangan maupun pengolahan sampah.

Sementara itu Lurah Sitimulyo, Juweni menyampaikan bahwa pengolahan sampah RDF itu akan ditempatkan di area TPA Regional Piyungan dan hal itu membuat warga sekitar merasa keberatan.

Dalam aksi tersebut, perwakilan pemerintah yang sebelumnya bersedia menemui massa, mendadak membatalkan rencananya.

Meski demikian, pihaknya menampung aspirasi para warga yang selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah di atasnya.

"Saya pribadi merasakan apa yang masyarakat rasakan. Sudah 30 tahun kita semua merasakan dampak dari sampah bahkan kita akan menggunakan air saja harus membeli air bersih. Saya akan berusaha untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat semua, apabila warga tidak setuju maka saya juga tidak setuju pembangunan tersebut," tandasnya. ****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Cabuli Anak Sendiri, Seorang Pria di Gunungkidul Diringkus Polisi

Cabuli Anak Sendiri, Seorang Pria di Gunungkidul Diringkus Polisi

Rabu, 30 Juli 2025
Polemik Hak Tanah di Pantai Sanglen, Bupati Gunungkidul Imbau Masyarakat Ikhlas Kosongkan Lahan

Polemik Hak Tanah di Pantai Sanglen, Bupati Gunungkidul Imbau Masyarakat Ikhlas Kosongkan Lahan

Rabu, 30 Juli 2025
Sempat Jadi Polemik Penggunaan Stadion Maguwoharjo Sebagai Home Base PSIM, Bupati Sleman Buka ...

Sempat Jadi Polemik Penggunaan Stadion Maguwoharjo Sebagai Home Base PSIM, Bupati Sleman Buka ...

Rabu, 30 Juli 2025
Pasar Sastra Dibuka, Ratusan Pengunjung Antusias Berebut Gunungan Buku di FSY 2025

Pasar Sastra Dibuka, Ratusan Pengunjung Antusias Berebut Gunungan Buku di FSY 2025

Rabu, 30 Juli 2025
‎JPW Desak Penanganan Hukum Kecelakaan Libatkan Oknum TNI Kodim Bantul Dibuka ke Publik

‎JPW Desak Penanganan Hukum Kecelakaan Libatkan Oknum TNI Kodim Bantul Dibuka ke Publik

Rabu, 30 Juli 2025
Jadi Proyek Terbesar di Pemda DIY, KPK Tinjau Progres Pembangunan Gedung DPRD DIY ...

Jadi Proyek Terbesar di Pemda DIY, KPK Tinjau Progres Pembangunan Gedung DPRD DIY ...

Rabu, 30 Juli 2025
Jam Berangkat dan Rute Perjalanan KRL Bogor Manggarai 30 Juli - 5 Agustus ...

Jam Berangkat dan Rute Perjalanan KRL Bogor Manggarai 30 Juli - 5 Agustus ...

Rabu, 30 Juli 2025
Awas, Harga Emas Antam Hari ini Rabu 30 Juli 2025 Mulai Merangkak Naik

Awas, Harga Emas Antam Hari ini Rabu 30 Juli 2025 Mulai Merangkak Naik

Rabu, 30 Juli 2025
Perhiasan Emas Hari ini Rabu 30 Juli 2025 Dibanderol Berapa? Cek Harga Jual ...

Perhiasan Emas Hari ini Rabu 30 Juli 2025 Dibanderol Berapa? Cek Harga Jual ...

Rabu, 30 Juli 2025
Wabup Gunungkidul Temukan ASN Keluyuran Saat Jam Kerja

Wabup Gunungkidul Temukan ASN Keluyuran Saat Jam Kerja

Rabu, 30 Juli 2025