Berita , Budaya , Jabar

Mengenal Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan yang Identik Dengan Lopis Raksasa

profile picture Martina Herliana
Martina Herliana
Mengenal Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan yang Identik Dengan Lopis Raksasa
Mengenal Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan yang Identik Dengan Lopis Raksasa
Upacara lopis di Kota Pekalongan merupakan salah satu rangkaian acara pada saat syawalan. Lopis sendiri merupakan makanan khas dari Krapyak yang terbuat dari beras ketan yang ditaburi dengan kelapa, yang memiliki daya rekat kuat apabila sudah direbus dan dimasak.
Lopis memiliki sebuah makna falsafah tentang persatuan dan kesatuan yang merupakan sila ketiga dari Pancasila. Hal ini dikarenakan lopis dibungkus dengan daun pisang, diikat dengan tambang dan direbus selama empat hari tiga malam. Sehingga tidak mungkin ada butir-butir ketan yang akan berpisah kembali sebagaimana aslinya.
Sementara itu pemilihan daun pisang sebagai pembungkus juga ada maknanya, dimana daun pisang dinilai sebagai simbol perjuangan karena tak mau mati sebelum berubah dan beranak banyak. Dengan maksud, daun pisang tidak mau mati sebelum berjasa dan meninggalkan generasi penerusnya. Sehingga hingga saat ini, pembuatan lopis masih menggunakan daun pisang dan tidak menggunakan bahan plastik atau bahan praktis lainnya.
BACA JUGA : Mengetahui Tradisi Kenduri Setelah Sholat Ied di Desa Moyoketen Tulungagung, dengan Rasa Antusias Warga Diiringi Takbir

Proses pembuatan lopis raksasa

Membuat lopis raksasa tentu membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup lama, serta sumberdaya manusia yang banyak. Pembuatan lopis ini biasanya dibuat beberapa hari sebelum syawalan dimulai. 
Dalam membuat lopis raksasa dari beras ketan, pertama-tama harus diawali dengan penanakan beras ketan bersih hingga setengah matang. Lalu ditumbuk kasar dan dimasukkan ke dalam kerangka atau cetakan lopis berukuran raksasa secara bertahap satu demi satu.
Kemudian bahan dasar ini, dikukus selama dua hari dua malam dalam sebuah dandang yang tentunya berukuran besar.
Dihari besoknya, lopis dibalin dari atas ke bawah jadi bawah ke atas.Setelah itu lopis ditiriskan, diangkat dan diistirahatkan hingga waktu tiba waktu Syawala. 
Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan memiliki banyak nilai-nilai hidup yang patut untuk terus dilestarikan agar dapat dirasakan oleh generasi mendatang sebagai salah satu dari banyaknya tradisi asli di Indonesia. ****
 
Ads Banner

BERITA TERKINI

Wajib Disimak, Ini Akses Masuk dan Lokasi Parkir Konser Ndarboy Genk di Mataram ...

Wajib Disimak, Ini Akses Masuk dan Lokasi Parkir Konser Ndarboy Genk di Mataram ...

Minggu, 03 Agustus 2025
Gratis untuk Umum, Berikut Jadwal Konser Ndarboy Genk-NDX AKA di Stadion Sultan Agung ...

Gratis untuk Umum, Berikut Jadwal Konser Ndarboy Genk-NDX AKA di Stadion Sultan Agung ...

Minggu, 03 Agustus 2025
Pembukaan FSY 2025 Diisi Pembacaan Puisi Hingga Penampilan Iksan Skuter

Pembukaan FSY 2025 Diisi Pembacaan Puisi Hingga Penampilan Iksan Skuter

Minggu, 03 Agustus 2025
Pendaki Gunung Sagara Meninggal Dunia, Mulutnya Berbusa

Pendaki Gunung Sagara Meninggal Dunia, Mulutnya Berbusa

Minggu, 03 Agustus 2025
Viral Video Detik-detik Pesawat Kecil Jatuh di Ciampea Bogor

Viral Video Detik-detik Pesawat Kecil Jatuh di Ciampea Bogor

Minggu, 03 Agustus 2025
Ruang Sunyi Program Silent Reading di Tengah Riuhnya FSY2025

Ruang Sunyi Program Silent Reading di Tengah Riuhnya FSY2025

Minggu, 03 Agustus 2025
Kecelakaan di Parung Bogor Dini Hari ini, Pemotor Tewas Ditempat

Kecelakaan di Parung Bogor Dini Hari ini, Pemotor Tewas Ditempat

Minggu, 03 Agustus 2025
Investor Wajib Tahu! Harga Emas Antam Hari ini Minggu 3 Agustus 2025 Stabil

Investor Wajib Tahu! Harga Emas Antam Hari ini Minggu 3 Agustus 2025 Stabil

Minggu, 03 Agustus 2025
Mau Beli Perhiasan? Cek Dulu Yuk Harga Emas Hari ini Minggu 3 Agustus ...

Mau Beli Perhiasan? Cek Dulu Yuk Harga Emas Hari ini Minggu 3 Agustus ...

Minggu, 03 Agustus 2025
APRI DIY Sumbang Medali Perak di FORNAS VIII NTB 2025, Kategori Total Species

APRI DIY Sumbang Medali Perak di FORNAS VIII NTB 2025, Kategori Total Species

Sabtu, 02 Agustus 2025