Berita , D.I Yogyakarta
Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis di Gunungkidul, Puluhan Siswa SD Merasa Senang
HARIANE - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan uji coba makan bergizi gratis yang merupakan salah satu program nasional dan akan rutin dilakukan mulai 2025 mendatang.
Menu makanan yang disajikan menggunakan ikan hasil produksi lokal Kabupaten Gunungkidul.
Adapun uji coba pelaksanaan makan bergizi gratis ini dilakukan di SD Negeri Nglindur, Kapanewon Girisubo, Kamis (12/12/2024).
Pelaksanaan uji coba ini bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Fakultas Vokasi.
"Kami menginisiasi uji coba makan siang bergizi gratis yang akan menjadi program nasional mulai tanggal 2 Januari 2025 mendatang. Karena waktu yang sudah dekat, kami berusaha semaksimal mungkin bekerja sama dengan UNY Fakultas Vokasi untuk menyiapkan uji coba ini," kata Ketua HNSI DPD DIY, KPH Wironegoro, saat ditemui di SD Negeri Nglindur, Kamis (12/12/2024).
Wironegoro menjelaskan, menu lauk makan siang bergizi ini menggunakan ikan hasil tangkapan dari nelayan di pantai selatan.
Menurutnya, hasil tangkapan ikan di Gunungkidul diperkirakan masih sangat mencukupi untuk dimanfaatkan pada program makan siang bergizi.
Sebagai contoh, lanjut Wironegoro, hasil tangkapan tuna di Pelabuhan Sadeng, Kapanewon Girisubo, sangat melimpah. Pasokan ketika panen ikan cukup banyak dan dapat dimanfaatkan.
Selain pasokan bahan makanan yang mencukupi, Kabupaten Gunungkidul juga memiliki UNY yang dapat diajak bekerja sama untuk menghitung kandungan gizi dalam makanan yang akan disajikan.
"Yang paling penting, kami menggunakan ikan dari hasil tangkapan nelayan pantai selatan. Hal itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak," tambahnya.
Adapun bentuk makanan bergizi gratis ini dibungkus menggunakan kardus kotak. Isinya antara lain nasi, olahan ikan cakalang, bakmi, tahu goreng, dan pisang emas.
Meski demikian, pihaknya belum bisa menghitung harga untuk satu porsi makanan bergizi tersebut. Namun, apabila nantinya biayanya tidak mencukupi, akan diupayakan melalui CSR dari lembaga miliknya pribadi.