Berita , D.I Yogyakarta
Ungkap Rahasia Karst Banggai, Tim UGM dengan Peneliti Internasional Temukan Hal Ini
Di salah satu gua karst yang dieksplorasi, ditemukan lapisan H2S (hidrogen sulfida) yang sangat tebal—jauh melampaui ketebalan biasa yang hanya sekitar 2 meter.
“Di kedalaman sekitar 20 meter, lapisan H2S ini berinteraksi dengan oksigen yang ada di dalam air, membentuk asam sulfat yang sangat korosif,” sebut Juswono.
Juswono menyebutkan bahwa meskipun lapisan H2S ini biasanya menandai batas kehidupan, tim peneliti menemukan beberapa spesies udang yang berenang di atasnya.
Fenomena ini mengejutkannya dan tim, karena H2S dikenal sangat sepi dari kehidupan, sementara area di atasnya dipenuhi kabut yang kaya dengan kehidupan.
“Udang-udang ini diduga memiliki kemampuan khusus untuk mentolerir H2S, memanfaatkan lingkungan ekstrem ini untuk mencari makanan yang tidak bisa diakses oleh makhluk lain dan ini yang menarik perhatian saya,” ujarnya.
Ekspedisi ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi internasional dalam penelitian ilmiah. Dengan ditemukannya berbagai fenomena unik dan mikroba baru, ekspedisi ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian lanjutan yang akan menggali lebih dalam potensi karst di Indonesia dan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan global.
Tim yang ikut serta dalam ekspedisi ini yakni pakar geologi UGM, Dr.Eng. Ir. Didit Hadi Barianto. Peserta dari berbagai negara yakni Catrapatti Raditya dari Sainsreka Explorasia (SRX) sekaligus sebagai Lead Operation Officer, Juswono Budisetiawan dari Sainsreka Explorasia (SRX), Dimas Dwi Septian dan Aries Dwi Siswanto dari Kelompok Studi Karst Geografi UGM, ahli geohidrologi internasional seperti Todd Kincaid dari Amerika Serikat, Mathias Nicoud dan Julie Coulumb dari Perancis, serta peserta dari Malaysia seperti Md Rosman bin Md Haniffah, Lee Kian Lie, Foong Chin Hing.
Keterlibatan internasional ini menunjukkan betapa besarnya minat komunitas ilmiah global untuk mendalami fenomena karst di Indonesia.****