"Kota Lahaina adalah tanah suci yang dihormati saat ini," kata Kepala Polisi Maui, John Pelletier, merujuk pada jenazah yang belum ditemukan.
Ribuan turis dan penduduk setempat dievakuasi dari sisi barat Maui, yang memiliki populasi sekitar 166.000 orang sepanjang tahun, dengan beberapa mengungsi di pulau itu atau di pulau tetangga Oahu.
Sementara wisatawan berkemah di Bandara Kahului, menunggu penerbangan kembali ke rumah.
Dampak kebakaran di Hawaii ini akan melebihi tahun 1960, satu tahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS, ketika tsunami menewaskan 61 orang di Pulau Besar Hawaii.
Beberapa orang melarikan diri dari kobaran api dengan melompat ke Samudra Pasifik. Banyak orang mengalami luka bakar, inhalasi asap, dan cedera lainnya.
"Sangat panas di sekitar saya, saya merasa seperti kemeja saya hampir terbakar," kata Nicoangelo Knickerbocker, seorang penduduk berusia 21 tahun dari Lahaina.
Nasib beberapa harta budaya Lahaina masih belum jelas. Pohon beringin bersejarah setinggi 18-meter yang menandai tempat istana abad ke-19 Raja Hawaii Kamehameha III berdiri masih berdiri, meskipun beberapa cabangnya terlihat hangus.
Kabupaten Maui mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebakaran di Hawaii, Lahaina sudah terkendali sebesar 80%, namun korban jiwa sampai saat ini sudah 53 orang. ****