Berita , D.I Yogyakarta

Update Santri Keracunan Makanan di Sanden Bantul, 14 Orang Masih Rawat Inap

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Update Santri Keracunan Makanan di Sanden Bantul, 14 Orang Masih Rawat Inap
Sebanyak 14 santri dan santriwati yang diduga keracunan makanan di Sanden, Bantul masih menjalani perawatan di rumah sakit. Foto/istimewa.

HARIANE - Sebanyak 14 santri Pondok Pesantren Darul Mushlihin, Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul yang diduga keracunan makanan masih harus menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka dirawat secara terpisah di RS Saras Adiyatma dan RS Rahma Husada. 

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mushlihin, Andri Efriadi mengatakan, sebelumnya ada 25 orang santri dan santriwati yang mengalami gejala mual, muntah serta diare. Namun setelah menjalani perawatan, sebanyak 11 orang lainnya sudah diperbolehkan kembali ke pondok pesantren. 

"Sisanya masih dirawat di rumah sakit," katanya, Selasa, 27, Agustus, 2024. 

Andri menjelaskan, kejadian itu bermula dari hari Sabtu, 24, Agustus 25 santri dan santriwati mengikuti kegiatan karnaval yang digelar pada siang hari. Kemudian, pada Sabtu malam, mereka mulai mengalami gejala mual, muntah serta diare, yang terus berlanjut hingga Minggu, 25, Agustus. 

Karena tak kunjung membaik, pengurus pondok pesantren kemudian membawa mereka ke RS Saras Adiyatma dan RS Rahma Husada. 

"Kemungkinan mereka keracunan karena jajan makanan ringan saat melangsungkan karnaval," ucapnya. 

Sementara itu, Direktur RS Saras Adyatma, Tri Wahyuni mengungkapkan, sampai Selasa siang ini, ada 14 santri yang masih menjalani perawatan. Meski begitu, kondisinya sudah mulai membaik dari hari sebelumnya. 

"Karena masih harus diobservasi oleh dokter anak. Karena mereka kan rata-rata masih anak-anak juga," katanya. 

Menurutnya, jika hasil observasi menunjukkan hasil yang lebih baik, maka para santri tersebut dimungkinkan bisa diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.

"Jadi nunggu hasil observasi dulu. Soal hasil laboratorium terhadap sampel makanan yang dibawa ke laboratorium milik Pemda DIY, kami belum mengetahuinya," ucapnya.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Untuk Kado Ulang Tahun, Tugu Adipura Ditargetkan Selesai Sebelum Hari Jadi Gunungkidul

Untuk Kado Ulang Tahun, Tugu Adipura Ditargetkan Selesai Sebelum Hari Jadi Gunungkidul

Selasa, 06 Mei 2025
4 SMP di Gunungkidul Ini Buka Kelas Khusus Olahraga

4 SMP di Gunungkidul Ini Buka Kelas Khusus Olahraga

Selasa, 06 Mei 2025
Jadwal Penerbangan Jemaah Haji 2025 Berangkat 7 Mei, Ada 23 Kloter

Jadwal Penerbangan Jemaah Haji 2025 Berangkat 7 Mei, Ada 23 Kloter

Selasa, 06 Mei 2025
Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Selasa 6 Mei 2025 Kembali Meroket

Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Selasa 6 Mei 2025 Kembali Meroket

Selasa, 06 Mei 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 6 Mei 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 6 Mei 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Selasa, 06 Mei 2025
Geger Bocah Hanyut di Banguntapan Bantul, Begini Kronologinya

Geger Bocah Hanyut di Banguntapan Bantul, Begini Kronologinya

Senin, 05 Mei 2025
Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sleman Sebabkan Sejumlah Pohon Tumbang, 1 Orang ...

Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sleman Sebabkan Sejumlah Pohon Tumbang, 1 Orang ...

Senin, 05 Mei 2025
BPN Bantul Bakal Lakukan Blokir Internal Sertifikat Korban Mafia Tanah di Tamantirto Kasihan

BPN Bantul Bakal Lakukan Blokir Internal Sertifikat Korban Mafia Tanah di Tamantirto Kasihan

Senin, 05 Mei 2025
Digelar Sederhana, HUT Kabupaten Sleman ke-109 Tetap Dimeriahkan Kegiatan Sosial

Digelar Sederhana, HUT Kabupaten Sleman ke-109 Tetap Dimeriahkan Kegiatan Sosial

Senin, 05 Mei 2025
BPN Ungkap Dugaan Jaringan di Mafia Tanah Warga Kasihan Bantul

BPN Ungkap Dugaan Jaringan di Mafia Tanah Warga Kasihan Bantul

Senin, 05 Mei 2025