HARIANE – Beberapa waktu belakangan ini, sejumlah wilayah di Indonesia sempat mengalami fenomena hujan es.
Daerah yang sempat alami fenomena tersebut antara lain Depok, Sidoarjo, Palembang, Jember, Tabanan dan Tasikmalaya.
Meskipun bukan pertama kali terjadi di Indonesia, namun fenomena tersebut sempat membuat warga panik. Bahkan warga di Tasikmalaya ada yang sampai melantunkan adzan saat peristiwa itu terjadi.
Penyebab dan Tanda-tanda Hujan Es
Hujan es adalah fenomena cuaca yang sering terjadi saat peralihan musim dan sifatnya lokal, ditandai dengan turunnya butiran es disertai hujan, petir dan angin kencang.
Berdasarkan keterangan dari BMKG, fenomena tersebut terjadi ketika kondisi atmosfer tidak stabil sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus yang menjulang tinggi.
Dalam awan tersebut, terdapat butiran air beku. Dan ketika proses konveksi semakin kuat, butiran es yang terbentuk makin besar.
Saat udara tak sanggup lagi menopang berat butiran es tersebut, maka es mulai turun ke permukaan. Jika suhu di permukaan dingin, maka butiran tadi tidak mencair dan jatuh sebagai ‘hujan’.
Karena saat ini Indonesia sedang mengalami peralihan musim, ada baiknya masyarakat mengenali apa saja tanda-tanda akan terjadi hujan es berikut ini :
1. Sehari sebelum kejadian, udara saat malam hingga pagi hari terasa begitu panas dan gerah karena radiasi matahari.
2. Pukul 10.00 pagi, terlihat awan putih bertumpuk-tumpuk.
3. Awan yang awalnya putih, berubah warna menjadi abu-abu atau bahkan hitam.