Berita , Kesehatan

WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global: Terbanyak Diderita Laki-Laki Biseksual

profile picture Riza Marzuki
Riza Marzuki
WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global: Terbanyak Diderita Laki-Laki Biseksual
WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global: Terbanyak Diderita Laki-Laki Biseksual
HARIANE - WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen WHO saat menyampaikan Laporan pertemuan kedua Emergency Committee on International Health Regulations (2005) (IHR).
WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada pertemuan yang diselenggarakan pada hari Kamis, 21 Juli 2022, mulai pukul 12:00 sampai pukul 19:00 CEST.
Direktur Jenderal WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Dalam pertemuan Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan terima kasih kepada Ketua dan Anggota Komite, dan kepada Penasihatnya, atas pertimbangan cermat mereka terhadap isu-isu mengenai wabah cacar monyet ini.
BACA JUGA : Cara Mencegah Cacar Monyet atau Monkeypox Menurut WHO, Ternyata Gejalanya Umum Terjadi
Dilansir dari who.int, WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global karena mengakui kompleksitas dan ketidakpastian yang terkait dengan peristiwa kesehatan masyarakat ini. 
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Bahkan WHO menyebut penyakit cacar monyet kini menjadi perhatian Internasional.
Sekretariat juga menyajikan situasi epidemiologi global, menyoroti bahwa antara 1 Januari 2022 dan 20 Juli 2022 terdapat 14.533 kasus.

Dari kasus yang dikonfirmasi laboratorium terdapat 72 negara di seluruh dunia jumlahnya naik dari 3.040 kasus di 47 negara pada awal Mei 2022.

WHO tetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global usai penularan terjadi di banyak negara yang sebelumnya tidak melaporkan kasus cacar monyet.
Sementara itu disebutkan jumlah kasus tertinggi saat ini dilaporkan dari negara-negara di Wilayah Eropa dan Wilayah Amerika.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Ratusan Calon Jemaah dari Kulon Progo siap Ikuti Ibadah Haji

Ratusan Calon Jemaah dari Kulon Progo siap Ikuti Ibadah Haji

Rabu, 21 Mei 2025
Antisipasi PHK Karyawan PT MTG Pasca Terbakar, Pemkab Sleman Bantu Perusahaan Cari Lokasi ...

Antisipasi PHK Karyawan PT MTG Pasca Terbakar, Pemkab Sleman Bantu Perusahaan Cari Lokasi ...

Rabu, 21 Mei 2025
Pencari Rumput Temukan Mayat Bayi di Tepi Sungai Progo

Pencari Rumput Temukan Mayat Bayi di Tepi Sungai Progo

Rabu, 21 Mei 2025
Pelaku Pengeroyokan di Kos Semarang yang Tewaskan Korbannya Berhasil Ditangkap

Pelaku Pengeroyokan di Kos Semarang yang Tewaskan Korbannya Berhasil Ditangkap

Rabu, 21 Mei 2025
Pameran Percetakan di Jogja Dibuka Hari Ini, Berbagai Teknologi Printing Ditampilkan

Pameran Percetakan di Jogja Dibuka Hari Ini, Berbagai Teknologi Printing Ditampilkan

Rabu, 21 Mei 2025
Lagi, Ratusan Telur Penyu Ditemukan di Pantai Nampu Gunungkidul

Lagi, Ratusan Telur Penyu Ditemukan di Pantai Nampu Gunungkidul

Rabu, 21 Mei 2025
Penyebab Kebakaran di Pabrik Garmen Balong Sleman Belum Diketahui, Perusahaan Terjunkan Tim Investigasi

Penyebab Kebakaran di Pabrik Garmen Balong Sleman Belum Diketahui, Perusahaan Terjunkan Tim Investigasi

Rabu, 21 Mei 2025
Pemkab Gunungkidul Terbitkan Perbup, Ternak Mati Akibat Penyakit Menular Akan Dapat Kompensasi, Ini ...

Pemkab Gunungkidul Terbitkan Perbup, Ternak Mati Akibat Penyakit Menular Akan Dapat Kompensasi, Ini ...

Rabu, 21 Mei 2025
Jogja Food and Beverage Expo 2025 Dibuka, Berbagai Produk Makanan dan Minuman Ditampilkan

Jogja Food and Beverage Expo 2025 Dibuka, Berbagai Produk Makanan dan Minuman Ditampilkan

Rabu, 21 Mei 2025
Kebakaran Pabrik Garmen di Balong Sleman, Petugas Kesulitan Menuju Lokasi

Kebakaran Pabrik Garmen di Balong Sleman, Petugas Kesulitan Menuju Lokasi

Rabu, 21 Mei 2025