HARIANE – Pihak Arab Saudi mengumumkan jumlah jamaah meninggal dunia selama puncak haji 2024 mencapai 1.301 orang.
Mirisnya, lebih dari delapan puluh persen diantaranya ternyata jamaah haji non resmi atau yang menggunakan visa non haji.
“Sekitar 83%di antaranya adalah jamaah haji tidak resmi atau menggunakan visa non haji,” jelas Konsul haji pada KJRI di Jeddah, Nasrullah Jasam.
Cuaca Ekstrem Diduga Jadi Penyebab Jamaah Meninggal saat Puncak Haji 2024
Nasrullah Jasam melanjutkan, selama puncak haji 2024 suhu udara di Makkah, termasuk Arafah, Muzdalifah dan Mina lebih dari 50 derajat celcius.
Di tengah cuaca yang sangat ekstrim tersebut, jamaah dengan visa non haji banyak yang harus berjalan jauh tanpa tempat berlindung ataupun tempat istirahat, layaknya jamaah dengan visa resmi.
“Diantara mereka (jamaah tidak resmi) ada juga sejumlah orang lanjut usia dan penderita penyakit kronis,” papar Nasrullah Jasam dikutip dari Kemenag.
Hingga saat ini, pihak Kerajaan Arab saudi terus berupaya untuk mengidentifikasi jamaah yang meninggal dunia tersebut.
Selain untuk menerbitkan sertifikat kematian dan melakukan pemakaman, Arab Saudi juga berupaya untuk menghubungi pihak keluarga jamaah tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko menyatakan kalau angka kematian jamaah haji Indonesia saat puncak haji mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023.
Sebanyak 40 jamaah tercatat meninggal dunia dengan rincian, 11 jamaah wafat di Arafah dan 29 lainnya wafat di Mina.
Sementara pada puncak haji 2023, jumlah jamaah haji yang meninggal dunia mencapai 64 orang dengan rincian 51 orang wafat di Mina dan 13 lainnya di Arafah.