HARIANE - Kasus bunuh diri di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan menyita perhatian publik setelah beberapa kejadian terjadi dalam waktu berdekatan.
Terakhir, seorang ibu rumah tangga di Mlati, Sleman berinisial SM ditemukan meninggal dunia usai melakukan gantung diri pada Rabu, 12 Juli 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda DIY, sejak bulan Januari hingga Juni 2023 terdapat 30 kasus bunuh diri di provinsi ini.
Data tersebut masih belum termasuk rentetan kasus bunuh diri yang terjadi pada bulan Juli 2023 di DIY.
Bunuh Diri Dipicu Faktor Ekonomi hingga Kesehatan Mental
Menurut penjelasan psikolog Karen Diana Savitri M.Psi, rentetan kasus bunuh diri di Jogja ini penyebabnya beragam, tergantung dari usia hingga keadaan ekonomi.
Menurut Karen, keadaan ekonomi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi baik tidaknya keadaan mental seseorang.
“Keadaan ekonomi bisa sangat mempengaruhi, teori dari Abraham Maslow mengatakan kebutuhan mental manusia itu sandang, pangan, dan papan. Kalau kita belum tahu besok mau makan apa, kita bisa stres,” ujar Karen saat ditemui Hariane di DAHEIM Kaffe di Jalan Pandega Marta 39, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu 16 Juli 2023.
Sedangkan, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase kemiskinan di DIY pada tahun 2022 mencapai 11,49 persen.
Angka tersebut berada di atas persentase kemiskinan nasional yang berada di angka 9,57 persen.
Selain faktor ekonomi, Karen juga menyebut penyebab terjadinya bunuh diri juga bisa dikategorikan berdasarkan usia.
Bagi masyarakat generasi tua misalnya, salah satu permasalahannya yaitu kurangnya kesadaran tentang kesehatan mental.