Berita , D.I Yogyakarta
4 Guru Besar UNY Dikukuhkan, Sampaikan Tantangan Era Global Hingga Pendidikan Anti Korupsi
HARIANE - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengukuhkan empat guru besar baru pada Sabtu, 20 Juli 2024 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.
Pengukuhan guru besar kali ini berasal dari empat fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Fakultas Bahasa Seni dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Mereka ialah Prof. Dr. Puji Yanti Fauziah, S.Pd., M.Pd, Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Prof. Ashadi, S.Pd., M.Hum., Ed.D, Guru Besar Bidang Pembelajaran Bahasa Inggris pada Fakultas Bahasa Seni dan Budaya.
Kemudian Prof. Dr. Supardi, S.Pd., M.Pd, Guru Besar Bidang Kajian Kurikulum Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik, serta Prof. Dr. Siswanto, M.Pd. Prof. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Guru Besar Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Prof. Puji Yanti Fauziah dalam paparannya mengatakan, tantangan di era abad 21 yaitu perkembangan teknologi yang membuat dunia seolah mengecil.
Anak-anak yang masuk ke dalam generasi alpha lebih banyak terpapar gawai, ekonomi global diperlukan SDM yang kreatif, SDM kreatif dibentuk dan distimulasi sejak dini melalui PAUD nonformal berbasis masyarakat yang banyak memberikan kesempatan pada anak untuk belajar untuk menjadi generasi kreatif.
"Proses pembelajaran untuk mengasah keterampilan tersebut didukung oleh adanya potensi alam yang dapat digunakan anak belajar, sehingga rekomendasi untuk program Satu Desa Satu PAUD dapat menggunakan Alam sebagai media dan sumber belajar utama" kata Prof. Puji, Sabtu, 20 Juli 2024.
Menurutnya, partisipasi keluarga dan masyarakat yang tinggi juga mendorong peningkatan kualitas kelembagaan PAUD Nonformal berbasis masyarakat.
Guru Besar Bidang Pembelajaran Bahasa Inggris pada Fakultas Bahasa Seni dan Budaya, Prof. Ashadi mengampaikan bahwa principled translaguaging pedagogy penting untuk ditetapkan dalam berbagai aspek pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.
Dalam pengembangan kurikulum Bahasa Inggris di sekolah, principled translaguaging pedagogy menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan siswa di era global ini.
"Dengan memanfaatkan kemampuan multilingual siswa, kita dapat menciptakan kurikulum yang tidak hanya fokus pada penguasaan Bahasa Inggris, tetapi juga memperkuat kemampuan berpikir kritis dan penghargaan atas identitas mereka" jelasnya.
Kedua hal tersebut memungkinkan siswa untuk memahami konsep yang kompleks dengan lebih baik, meningkatkan partisipasi mereka dalam kelas, dan pada akhirnya, menghasilkan peningkatan hasil belajar.