Artikel

5 Rekomendasi Buku Sastra Klasik Indonesia, Karya Fenomenal yang Mengangkat Realitas Sosial di Masa Lampau

profile picture Nabila Intan Aprilia
Nabila Intan Aprilia
5 Rekomendasi Buku Sastra Klasik Indonesia, Karya Fenomenal yang Mengangkat Realitas Sosial di Masa Lampau
5 rekomendasi buku sastra klasik Indonesia dapat dijadikan bahan bacaan bagi penggemar sastra lama Indonesia. (Foto: Unsplash/ Aaron Burden)
Bhisma diketahui masih belum kembali meskipun kamp tahanan politik dibubarkan dan para tapol kembali pulang.
Tidak hanya itu kisah hidup Amba juga dikisahkan, Amba merupakan anak seorang guru di sebuah kota kecil, Jawa Tengah, namun pertemuannya dengan Bhisma terjadi ketika Amba pindah ke Kediri, naas mereka berpisah ketika peristia G30S menyerbu Yogyakarta.
Novel Amba memiliki sisi unik sebab nama-nama tokoh diambil dari cerita pewayangan, selain itu penulis mengunungi lokasi secara langsung dan melakukan wawancara dengan narasumber.

2. Pulang karya Laela S Chudori

Salah satu rekomendasi buku sastra klasik Indonesia
Rekomendasi buku sastra klasik Indonesia kedua adalah Pulang karya Laela S Chudori yang melibatkan G30S/PKI. (Foto: Instagram/drp.thai_tea)
Pulang karya Laela S Chudori novel ini mengkisahkan mengenai mantan wartawan yang tersandung kasus ketika membahas mengenai birokrat pada masa itu.
Novel Pulang mengangkat latar pemberontakan G30S/PKI hingga puncak reformasi pada 1998.
Mengenai sinopsis novel tersebut bermula pada April 1968, pada kala itu sudah berjalan tiga tahun pelaksanaan tugas untuk menghancurkan PKi beserta orang-orang yang dianggap sebagai PKI.
Dalam novel ini menampilkan tokoh Dimas Suryo, Hananto Prawiro, Nugroho Tjai, dan Risjaf yang merupakan mantan wartawan di Kantor Berita Nusantara dan telah menjadi buronan.
Seperti yang diketahui bahwa kala itu wartawan dianggap sebagai sesuatu yang menyingung suaka politik
Di tengah kesibukan mengelola Restoran Tanah Air di Paris, Dimas bersama Nugroho dan Risjaf, pada April 1968 kabar mengejutkan datang bahwa Hananto Prawiro telah ditangkap dan dinyatakan tewas.
Oleh karena itu, Dimas, Nugroho, dan Risjaf merasa bahwa hidupnya telah dikejar oleh ketidakadilan karena kawannya di Indonesia telah disiksa dalam peristiwa G30S/PKI.
Novel pulang mengangkat tema persahabatan, cinta, hingga perjuangan, cerita yang disuguhkan tidak membuat pembaca kebingungan karena penulis telah mengemas kisahnya dengan baik.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Tertunduk Lesu, Begini Tampang Pelaku Begal Payudara di Lebak Bulus Jaksel

Tertunduk Lesu, Begini Tampang Pelaku Begal Payudara di Lebak Bulus Jaksel

Sabtu, 07 Juni 2025
Polemik Pelayanan Puncak Haji : Bus ke Mina Tak Kunjung Tiba, Jemaah Terpaksa ...

Polemik Pelayanan Puncak Haji : Bus ke Mina Tak Kunjung Tiba, Jemaah Terpaksa ...

Sabtu, 07 Juni 2025
Hukum Berkurban Setelah Idul Adha Berakhir, Apakah Sah?

Hukum Berkurban Setelah Idul Adha Berakhir, Apakah Sah?

Sabtu, 07 Juni 2025
Perampokan di Alfamart Gunungkidul, Polisi Buru Pelaku

Perampokan di Alfamart Gunungkidul, Polisi Buru Pelaku

Sabtu, 07 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Terjun Bebas! Cek Sebelum ...

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Terjun Bebas! Cek Sebelum ...

Sabtu, 07 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Masih Stabil

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Masih Stabil

Sabtu, 07 Juni 2025
Ditendang Sapi Ngamuk, Dua Warga Dlingo Bantul Luka-luka, Satu Korban Masih Opname

Ditendang Sapi Ngamuk, Dua Warga Dlingo Bantul Luka-luka, Satu Korban Masih Opname

Jumat, 06 Juni 2025
Gunungkidul Terima Ribuan Domba dari Yayasan Singapura

Gunungkidul Terima Ribuan Domba dari Yayasan Singapura

Jumat, 06 Juni 2025
Pantau Penyembelihan Kurban, Bupati Sleman Ingatkan Tidak Buang Limbah Sapi ke Sungai

Pantau Penyembelihan Kurban, Bupati Sleman Ingatkan Tidak Buang Limbah Sapi ke Sungai

Jumat, 06 Juni 2025
Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan DPKH Gunungkidul

Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan DPKH Gunungkidul

Jumat, 06 Juni 2025