5 rekomendasi buku sastra klasik Indonesia dapat dijadikan bahan bacaan bagi penggemar sastra lama Indonesia. (Foto: Unsplash/ Aaron Burden)
Buku ini mampu membuat penasaran pembaca dengan rangkaian konflik yang diusung dalam penceritaan.
3. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
Rekomendasi buku sastra klasik Indonesia ketiga adalah Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari yang mengkisahkan latar pedukuhan dengan kondisi miskin dan terpencil. (Foto: Instagram/klubbacabandung)Novel Ronggeng Dukuh Paruk yang diterbitkan pertama kali pada 1982 sudah menjadi fenomenal bahkan diterjemahkan dalam berbagai negara.Novel ini memoret kondisi kemiskinan masyarakat pedukuhan, sampai ronggeng bangkit dengan membawa Srintil yang dinobatkan sebagai ronggeng baru.Bagi masyarakat pedukuhan tersebut perihal ronggeng memang menjadi perlambangan, tanpanya daerah mereka akan kehilangan jati diri.Srintil menjadi tokoh yang sukses menyita perhatian masyarakat, namun naas politik 1965 membuat dukuh paruk hancur, mulai fisik hingga mental.Kebodohan membuat mereka terbawa dan divonis sebagai manusia yang berbahaya bagi negara, kemudian pedukuhan tersebut dibakar dan ronggeng dan para penabuh calung ditahan.Rekomendasi buku klasik Indonesia ini juga mengangkat nilai kehormatan perempuan dan kemanusiaan, selain itu novel ini juga erat dengan HAM, terlepas dari nilai yang dibawa penggambaran mengenai suasana desa juga diceritakan mendetail sehingga pembaca juga merasakannya.
4. Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan
Rekomendasi buku sastra klasik Indonesia keempat adalah Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan yang menceritakan kisah perjuangan dengan melibatkan kehadiran perempuan. (Foto: Instagram/jendelasalatiga)Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan yang diterbitakan pertama kali tahu 2002, yang mengkisahkan pada masa kolonial yang kala itu seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur.Kehidupan semakin berlanjut hingga memiliki tiga anak gadis yang memiliki paras cantik, kemudian pada kelahirannya yang keempat perempuan tersebut justru berharap anaknya lahir dengan paras yang buruk, keinginan itu terwujud meskipun nama yang diberikan adalah Cantik.Eka mengkisahkan terkait jalan hidup anak-anak yang hidup dalam arus sejarah bangsa, selain itu Eka juga menghadirkan perempuan yang memiliki keterlibatan penting ketika tekanan gelombang kekuasaan dan kekejaman terjadi.