Berita , Pilihan Editor
698 Titik Sarang Tawon dan Animal Rescue Ditangani BPBD Bantul Sepanjang Tahun 2022
Admin
698 Titik Sarang Tawon dan Animal Rescue Ditangani BPBD Bantul Sepanjang Tahun 2022
HARIANE - Sepanjang 2022, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bantul telah menangani 698 titik sarang tawon dan animal rescue atau penyelamatan satwa.
BPBD Bantul mencatat jumlah 698 tersebut meliputi penanganan 385 lokasi titik sarang tawon dan animal rescue di 313 lokasi .
Sedangkan khusus di bulan Desember 2022, BPBD Bantul telah menangani 89 lokasi yang meliputi 51 lokasi tangkap tawon dan 38 lokasi animal rescue.BACA JUGA : Seorang Kakek Ditemukan Meninggal Dunia di Patung Kuda ImogiriManajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah menyebutkan, dalam penyelamatan satwa BPBD telah menangani sejumlah hewan diantaranya ular, biawak, kucing, sapi, monyet, dan anjing. Aka Luk Luk mengatakan, bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dari BPBD dalam menangani sarang tawon maupun animal rescue dapat menghubungi petugas melalui WhatsApp dengan nomor 02746462100. Dalam mengirimkan laporan masyarakat diminta untuk menyertakan alamat, nama pelapor, foto sarang tawon atau posisi sarang, atau foto hewan yang akan diselamatkan. Apabila memungkinkan masyarakat juga mengirimkan titik lokasi yang perlu ditangani. Selanjutnya apabila data sudah lengkap operator akan memasukkan laporan dalam antrian dimana petugas juga akan mempertimbangkan waktu dan cuaca dalam melakukan penanganan. “Untuk operasi tangkap tawon sendiri selain kesiapan petugas juga harus menunggu waktu, antrian, dan cuaca karena dilakukan di malam hari karena tawon aktivitasnya menurun saat malam dan baru bisa di eksekusi. Kalau penyelamatan satwa sudah masuk kategori segera ditangani,” terangnya.
BACA JUGA : Siap-siap Diterima! Inilah Tips Buat CV ATS Friendly dan Waktu Terbaik Kirim Lamaran KerjaSejauh ini dalam penanganan operasi tangkap tawon BPBD akan melakukan eksekusi kurang dari satu minggu. Ia menambahkan, hal yang menjadi catatan bagi masyarakat ialah evakuasi hewan berbisa atau buas yang berada di rumah atau area rumah. “Karena pernah ada yang laporan lokasinya ada di kebun atau sawah, itu tidak masuk penanganan segera,” pungkasnya.**** (Koordinator: Wahyu Turi)
1