Berita
Agenda Jokowi di Sulawesi Tengah Hari Ini: Rehabilitasi Infrastruktur Pasca Gempa 2018
HARIANE - Meresmikan berbagai infrastruktur mulai dari jalan daerah, sarana transportasi, hingga fasilitas kesehatan menjadi agenda Jokowi di Sulawesi Tengah hari ini Selasa, 26 Maret 2024.
Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, Presiden bersama dengan rombongan terbatas berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 06.50 WIB.
Rombongan kemudian tiba di Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Infrastruktur pertama yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Sulawesi Tengah hari ini adalah pelaksanaan Inpres Jalan Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam keterangan persnya, Jokowi mengungkapkan jalan yang dikerjakan di Sulteng adalah sepanjang 147 km yang terdiri dari 15 ruas jalan, dengan biaya Rp 330 M.
Kemudian Jokowi meresmikan sejumlah pembangunan bandara di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, salah satunya adalah Bandara Mutiara SIS Al-Jufri di Kota Palu yang sempat mengalami kerusakan akibat gempa Donggala, Palu berkekuatan M 7,4 pada 2018 lalu.
"Kita tahu kerusakan Bandara Mutiara SIS Al Jufri sangat berat saat itu, runway-nya juga rusak, terminalnya juga rusak, sehingga kita lakukan rehabilitasi dan rekonstruksi," terang Jokowi dalam sambutannya.
Total ada empat bandara yang diresmikan Jokowi hari ini, yaitu Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Bandar Udara Taman Bung Karno, Bandar Udara Bolaang Mongondow, dan Bandar Udara Banggal Laut.
Anggaran sebanyak Rp 1,824 T digunakan untuk pembangunan dan rekonstruksi bandara di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara tersebut.
Tak hanya jalan dan juga bandara yang mengalami kerusakan akibat gempa, fasilitas kesehatan pun terdampak. Oleh karena itu agenda Jokowi di Sulawesi Tengah hari ini selanjutnya adalah meresmikan Gedung Anutapura Medical Center RSUD Anutapura di Kota Palu.
Dalam sambutannya, Jokowi mengenang gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang menelan 4.334 korban jiwa, 175.000 orang mengungsi, dan menyebabkan 68.000 rumah rusak.
"Dan dampak kerusakan mencapai, hitungan kita, 15 triliun kurang lebih," ujar Jokowi.