Berita
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%, Berikut Program Strategis yang Digagas Pemerintah
Program ini diluncurkan untuk mendukung pendidikan kesetaraan dan meningkatkan kualitas warga belajar.
"Jadi tidak hanya belajar formal, tetapi juga dibekali keterampilan hidup (life skill) sesuai karakteristik daerah masing-masing, dengan dukungan pendanaan yang diberikan kepada satuan pendidikan nonformal bagi warga belajar berusia di atas 25 tahun," imbuhnya.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Gunungkidul, Mohamad Arif Aldian. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2024 angka kemiskinan turun sebesar 0,42 persen.
Namun, pekerjaan rumah pemerintah masih cukup banyak untuk mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut.
"Program untuk intervensi kemiskinan cukup banyak, termasuk terkait sanitasi, bantuan sosial, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang sosial, bantuan untuk rumah tidak layak huni (RTLH), pemasangan instalasi air bersih, serta intervensi di sektor pendidikan untuk masyarakat miskin. Semua ini dilaksanakan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, Pemda DIY, Pemkab Gunungkidul, dan kalurahan," jelas Mohamad Arif Aldian.
Dengan berbagai program yang akan direalisasikan, harapannya angka kemiskinan dapat kembali turun ke kisaran 14 persen hingga 14,78 persen.
"Harapannya angka kemiskinan semakin menurun ke angka sekitar 14 persen," pungkasnya.****