Gaya Hidup , Idul Fitri 1444H
Bagaimana Hukum Batalkan Puasa Syawal Saat Silaturahmi Lebaran 2023? Begini yang Dilakukan Rasulullah SAW
HARIANE - Bagaimana hukum batalkan puasa syawal? Mengingat puasa sunnah ini biasanya dilakukan enam hari secara berurutan mulai dari tanggal 2-7 syawal.
Puasa Syawal di Indonesia, umumnya berbarengan dengan ajang silaturahmi ke rumah tetangga, saudara maupun relasi kerja. Sehingga, hanya orang-orang tertentu saja yang menjalankan puasa Syawal tersebut.
Perasaan tidak enak saat ditawari makanan oleh pemilik rumah, kerap kali menjadi alasan banyak orang kesulitan untuk menjalankan puasa Syawal secara berurutan di tanggal 207 syawal.
Lantas, bagaimana hukum batalkan puasa Syawal saat silaturahmi lebaran 2023? Apakah harus membatalkan puasa untuk menghormati tuan rumah?
Begini Hukum Batalkan Puasa Syawal Saat Silaturahmi Lebaran 2023, Menurut Rasulullah SAW
Menjalankan puasa Syawal secara berurutan di tanggal 2-7 syawal kerap kali menjadi dilema bagi sebagian orang.
Pasalnya, perasaan tidak enak, ketika menolak ajakan pemilik rumah untuk mencicipi makanan saat bersilaturahmi menjadi dilema tersendiri bagi sebagian orang.
Mau lanjut puasa, namun seperti tidak menghormati tuan rumah, yang telah menyiapkan aneka makanan. Di lain sisi, sangat disayangkan jika harus membatalkan puasa sunnah, yang pahalanya bisa menyempurnakan puasa Ramadhan.
Lantas, bagaimana seorang muslim harus bersikap, jika dihadapkan dengan kondisi tersebut? Apakah lanjut puasa atau harus membatalkannya?
Dilansir dari laman NU Online, menjelaskan bahwa hukum batalkan puasa Syawal saat silaturahmi lebaran 2023 ini bisa meneladani sikap Rasulullah SAW, ketika ada sahabat yang bersikukuh melanjutkan puasa saat perjamuan makanan.