Berita , D.I Yogyakarta

Bandara YIA Kulon Progo Jadi Pintu TPPO di Jogja, Pengamanan Imigrasi Dianggap Masih Lemah

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Bandara YIA Kulon Progo Jadi Pintu TPPO di Jogja, Pengamanan Imigrasi Dianggap Masih Lemah
Barang bukti dari tersangka kasus TPPO di Jogja lewat bandara YIA ditunjukkan ke awak media. (Foto: Wahyu Turi K)

HARIANE - Polda DIY telah menangkap dan menetapkan dua tersangka kasus TPPO di Jogja yang menggunakan Bandara YIA Kulon Progo sebagai pintu keluar dari Indonesia. 

Dua tersangka tersebut merupakan ibu rumah tangga inisial NA (32) warga Jatinegara, Jakarta Timur dan JN (59) warga Purwakarta, Jawa Barat.

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) lantaran menjadi calo penyalur pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal tanpa prosedur yang sah.

Tersangka inisial NA diamankan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo pada Sabtu, 21 Oktober 2023 sekitar pukul 07.00 WIB bersama dua orang korban yang akan dijadikan pembantu rumah tangga di Qatar.

Sedangkan tersangka JN ditangkap pada 2 November 2023 setelah kepolisian melakukan pengembangan atas perkara tersebut.

Selain itu Polda DIY juga menyita sejumlah barang bukti seperti paspor, visa, fotokopi tiket pesawat, handphone, dan bukti pengiriman uang.

Alasan Bandara YIA Kulon Progo Jadi Jalur TPPO

Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko mengungkapkan, dalam mengirimkan PMI ilegal, para tersangka mengambil lokasi yang berubah-ubah dengan melihat peluang yang lebih memungkinkan.

“Awalnya mau berangkat lewat Bandara Soekarno Hatta, tapi di sana sangat ketat. Terus pindah keberangkatan lewat bandara YIA,” terangnya pada Selasa, 7 November 2023. 

Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Yogyakarta, Tonni Chriswanto, YIA yang menjadi tujuan pemberangkatan PMI ilegal karena bandara tersebut tergolong masih baru, utamanya terkait pembukaan penerbangan ke Singapura dan Malaysia.

Calo-calo pekerja migran menganggap pemeriksaan maupun urusan imigrasi di YIA masih lemah.

“Karena Soeta dan lain-lain seperti Juanda dan Ngurah Rai lebih ketat. Tren penggagalan akan naik karena imigrasi disini sudah cukup ketat,” kata Tonni.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Berkas Lengkap, Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Diserahkan ke Pengadilan

Berkas Lengkap, Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Diserahkan ke Pengadilan

Jumat, 09 Mei 2025
Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Berangkat 10 Mei 2025, Cek Disini

Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Berangkat 10 Mei 2025, Cek Disini

Jumat, 09 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Jumat 9 Mei 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Antam Hari ini Jumat 9 Mei 2025, Naik atau Turun?

Jumat, 09 Mei 2025
Mantap! Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 9 Mei 2025 Makin Meroket

Mantap! Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 9 Mei 2025 Makin Meroket

Jumat, 09 Mei 2025
Tercepat ! 10 Kalurahan di Gunungkidul Telah Lunas PBB-P2, Mana Saja ?

Tercepat ! 10 Kalurahan di Gunungkidul Telah Lunas PBB-P2, Mana Saja ?

Kamis, 08 Mei 2025
Optimalisasi Pendapatan Daerah Melalui Pajak Daerah, Bupati Endah: Jangan Ada Yang Diselewengkan

Optimalisasi Pendapatan Daerah Melalui Pajak Daerah, Bupati Endah: Jangan Ada Yang Diselewengkan

Kamis, 08 Mei 2025
Tinjau Kesiapan Venue Porda 2025 di Gunungkidul, KGPAA Paku Alam X: Jangan Memaksakan ...

Tinjau Kesiapan Venue Porda 2025 di Gunungkidul, KGPAA Paku Alam X: Jangan Memaksakan ...

Kamis, 08 Mei 2025
Warga Kasihan Bantul Kena Tipu Makelar, Sertifikat Tanah Malah Dijadikan Jaminan Utang

Warga Kasihan Bantul Kena Tipu Makelar, Sertifikat Tanah Malah Dijadikan Jaminan Utang

Kamis, 08 Mei 2025
Kasus DBD di Gunungkidul Turun Dibandingkan Tahun Lalu

Kasus DBD di Gunungkidul Turun Dibandingkan Tahun Lalu

Kamis, 08 Mei 2025
Isu Dugaan Kebocoran Soal ASPD di Jogja, Begini Kata Hasto Wardoyo

Isu Dugaan Kebocoran Soal ASPD di Jogja, Begini Kata Hasto Wardoyo

Kamis, 08 Mei 2025