Berita , D.I Yogyakarta
BMKG Minta Warga Jogja Waspadai Potensi Bencana di Musim Penghujan
"Juga hujan ekstrem yang berdampak pada pohon tumbang, saluran irigasi mampet, sampah yang basah dan berpotensi menimbulkan bau atau sampah kiriman. Longsor ini rentan terjadi di Kulonprogo atau Sleman. Banjir berpotensi juga ada di Bantul dan Kulonprogo," sambungnya.
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyebut telah berkoordinasi langsung dengan BPBD DIY dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk memitigasi bencana itu. Eko menuturkan penting mewaspadai potensi banjir lahar di seputaran Gunung Merapi
Saat ini pihaknya telah membentuk desa tangguh bencana di seluruh wilayah di lereng Merapi.
"Sampai 2023 ini dari 438 desa dan kelurahan sudah terfasilitasi kalurahan tangguh bencana sebanyak 320. Sisanya di tahun depan dan target kami 2027 seluruh desa DIY sudah jadi desa tangguh bencana," kata Eko.
Seejumlah bantuan berupa peralatan penanganan bencana juga telah digelontorkan untuk membantu apabila terjadi bencana hidrometrologi. Alat-alat itu diantaranya gergaji mesin, gergaji manual, jas hujan, sepatu boots, cangkul, linggis dan helm juga kereta sorong.
"Kami berharap masyarakat mempersiapkan diri karena menurut BMKG, kita sudah masuk musim penghujan. Komisi A bersama BPBD DIY beberapa waktu lalu sudah memberikan bantuan alat-alat penanganan kebencanaan pada Kalurahan Tanggap Bencana di Kota Yogyakarta. harapannya bisa membantu mempercepat ketanggapdaruratan ketika terjadi kebencanaan," tandasnya. ****
Temukan artikel lainnya di Harianejogja.com