Berita , D.I Yogyakarta
Cara Kalurahan Caturharjo Bantul Kelola Sampah Rumah Tangga, Galakkan Gerakan 5 Ribu Jogangan
HARIANE - Persoalan sampah masih menjadi isu utama yang tak kunjung selesai di Kabupaten Bantul. Beragam cara terus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah lingkungan ini.
Salah satunya yang dilakukan oleh Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Bantul adalah dengan menggalakkan gerakan yang 5 ribu jugangan.
Gerakan ini menginisiasi rumah tangga untuk membuat lubang untuk menimbun sampah organik.
Lurah Caturharjo, Wasdiyanto mengatakan bahwa gerakan 5 ribu jugangan ini telah berlangsung sejak tahun 2020 lalu. Metode ini dinilai efektif mengatasi persoalan sampah di tingkat desa.
"Metode olah sampah coro simbah (cara orangtua) ini terbukti menyelesaikan persoalan sampah organik rumah tangga," katanya, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, gerakan ini tumbuh dari semangat kemandirian warga, khususnya kader pengelola sampah desa.
Bahkan, cara ini juga bisa menghasilkan pupuk kompos yang baik untuk tanah. Wasdiyanto mengatakan, jika cara dilakukan secara lebih serius, potensi ini bisa dikembangkan sebagai unit usaha kalurahan.
"Kompos dari jugangan ini bisa bernilai ekonomi. Kalau dikelola dengan baik, ini bisa menjadi peluang bisnis baru," tuturnya.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta turut mengapresiasi inisiatif warga Caturharjo dalam mengatasi persoalan sampah tersebut.
Bahkan, Aris mengkalkulasi apabila seluruh kalurahan di Bantul menerapkan hal serupa, setidaknya 70 persen sampah organik bisa diselesaikan secara mandiri.
"Kalau 75 kalurahan menerapkan 5 ribu jugangan, akan ada 375 ribu lubang pengelola sampah. Itu artinya 70 persen masalah sampah selesai," katanya.
Bukan hanya menyelesaikan masalah sampah, Aris meyakini hal ini akan berdampak positif pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat.