Berita , D.I Yogyakarta
Deformasi Akibat Tekanan Lalu Lintas, Plengkung Gading Akan Ditata Ulang
HARIANE – Tekanan aktivitas dan lalu lintas yang tinggi sejak 2018 telah menyebabkan retakan pada lengkung Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya di Yogyakarta.
Dengan adanya temuan deformasi tersebut, Dinas Kebudayaan DIY menilai perlu adanya penataan ulang kawasan cagar budaya tersebut.
Penataan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan konstruksi fisik Plengkung Gading, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas udara di sekitarnya.
Selain itu, rencana ini melibatkan penataan ulang para pedagang yang beraktivitas di kawasan tersebut.
"Akan ditata. Kan baru percobaan saja. Memungkinkan atau tidak," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan pentingnya uji coba dalam penataan kawasan.
Sebagai bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, Plengkung Gading diharapkan dapat dikembalikan marwah dan fungsinya sesuai rekomendasi UNESCO setelah kawasan ini ditetapkan sebagai Warisan Dunia Tak Benda.
Sumbu Filosofi Terancam Tekanan Infrastruktur dan Kemacetan
Sumbu Filosofi Yogyakarta, yang membentang dari Tugu Pal Putih hingga Panggung Krapyak di selatan, saat ini menghadapi tantangan besar, termasuk kemacetan, pertumbuhan kendaraan pribadi yang mencapai 7–10 persen per tahun, dan peningkatan infrastruktur yang tidak terkendali.
Kepala DPUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti, menyebut bahwa tekanan lalu lintas menjadi salah satu penyebab utama retaknya Plengkung Gading.