Berita

Dinkes Gunungkidul Sebut Ada 1 Kasus Gagal Ginjal Kronis Pada Anak-anak

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
Dinkes Gunungkidul Sebut Ada 1 Kasus Gagal Ginjal Kronis Pada Anak-anak
Ilustrasi perawatan hemodialisa atau cuci darah pada penderita gagal ginjal kronis.

HARIANE — Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat adanya satu anak yang mengalami gagal ginjal kronis (GGK). Sebenarnya, temuan kasus penyakit ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun jumlahnya setiap tahun fluktuatif.

Dengan adanya kasus gagal ginjal kronis pada anak-anak, pihaknya mengimbau para orang tua untuk menjaga pola makan bergizi dan hidup sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, mengatakan bahwa berdasarkan data yang masuk ke dinas sejak beberapa tahun lalu, memang ada temuan gagal ginjal kronis pada anak. Rentang usianya yaitu 0 sampai dengan 17 tahun.

"Data 4 tahun terakhir yaitu di tahun 2021 nol kasus, tahun 2022 ada 2 kasus, tahun 2023 nol kasus, dan di 2024 sampai bulan Juli kemarin ada 1 kasus gagal ginjal kronis pada anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono.

Pada penderita GGK 2024 ini, sempat dirawat di RSUD Wonosari dan menjalani perawatan hemodialisis atau cuci darah secara rutin.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan ada banyak faktor yang memicu anak-anak mengalami gagal ginjal kronis, misalnya kebutuhan cairan tubuh yang tidak tercukupi dalam waktu panjang.

Kemudian, mengalami penyakit ginjal tertentu seperti radang ginjal akut, glomerulonefritis, dan lainnya.

Di samping itu, riwayat penyakit bawaan dari orang tua kandung, seperti hipertensi dan diabetes, juga sangat mempengaruhi, termasuk mengalami keracunan zat tertentu, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.

"Termasuk penderita sindrom hemolitik uremik (pembuluh darah kecil pada ginjal meradang dan rusak). Pada kondisi tertentu menyebabkan aliran darah pada tubuh anak terganggu, seperti serangan jantung, operasi, perdarahan, dan lain sebagainya," imbuh dia.

Sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya gagal ginjal pada anak, ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yaitu dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Salah satunya dengan mengurangi makanan siap saji dan minuman manis.

"Paling tidak dari hal kecil seperti memperhatikan kandungan gizi makanan, kemudian konsultasikan ke dokter apabila mengonsumsi obat-obatan tertentu," tandas dia.

Ia juga meminta kepada orang tua agar melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi kesehatan anak-anak. Adapun gejala GGK pada anak yaitu mengalami tekanan darah yang tinggi, kaki mengalami pembengkakan, jumlah air kencing semakin sedikit, bahkan sampai tidak bisa buang air kecil.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Duh! Polres Bantul Sita Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Januari-Mei 2025

Duh! Polres Bantul Sita Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Januari-Mei 2025

Selasa, 03 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Naik Fantastis, Berikut Info ...

Harga Emas Antam Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Naik Fantastis, Berikut Info ...

Selasa, 03 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Selasa, 03 Juni 2025
Waspadai Kasus Covid Baru, Dinkes Bantul Mulai Sosialisasi ke Fasyankes

Waspadai Kasus Covid Baru, Dinkes Bantul Mulai Sosialisasi ke Fasyankes

Senin, 02 Juni 2025
Persiapan Puncak Haji, PPIH Ingatkan Jemaah Bawa Barang Ini Saat Wukuf

Persiapan Puncak Haji, PPIH Ingatkan Jemaah Bawa Barang Ini Saat Wukuf

Senin, 02 Juni 2025
Pemda DIY Mulai Proses Relokasi TKP ABA ke Kotabaru

Pemda DIY Mulai Proses Relokasi TKP ABA ke Kotabaru

Senin, 02 Juni 2025
Kemunculan Buaya di Sungai Progo Pandak Bantul Gegerkan Warga

Kemunculan Buaya di Sungai Progo Pandak Bantul Gegerkan Warga

Senin, 02 Juni 2025
Kecelakaan Maut di Pemalang Hari ini, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Kecelakaan Maut di Pemalang Hari ini, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Senin, 02 Juni 2025
Dispar Bantul Raup Rp 2,5 Miliar Selama Bulan Mei 2025

Dispar Bantul Raup Rp 2,5 Miliar Selama Bulan Mei 2025

Senin, 02 Juni 2025
Gegara Laka Tunggal, Mobil Terbalik di Semarang dan Sebabkan Macet

Gegara Laka Tunggal, Mobil Terbalik di Semarang dan Sebabkan Macet

Senin, 02 Juni 2025