Berita , D.I Yogyakarta
Disdikpora Bantul Wajibkan Sekolah Lapor Kalau Hendak Study Tour, Begini Aturannya
HARIANE - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul mewajibkan sekolah melapor apabila hendak melakukan kegiatan study tour ke luar daerah.
Selain itu, Disdikpora juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Bantul untuk melakukan pemeriksaan terhadap armada yang digunakan untuk kegiatan luar sekolah tersebut. Langkah dilakukan sebagai antisipasi, kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.
Kepala Disdikpora Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan, pihaknya juga telah mensosialisasikan aturan itu ke seluruh sekolah yang ada di Bantul.
"Kami sampaikan jika kegiatan tersebut harus mendapatkan izin dari orang tua atau wali siswa dan tidak boleh memberatkan mereka. Selain itu, kendaraan yang digunakan juga harus laik jalan dan sesuai dengan peruntukannya," katanya, Sabtu, 25, Mei, 2024.
Disamping itu, Nugroho meminta kepada pihak sekolah agar membuat perencanaan yang baik sebelum kegiatan dilaksanakan guna menjamin keselamatan siswa dan peserta.
Nantinya, kata dia, setelah sekolah mengajukan izin, Disdikpora Bantul akan meneruskan informasi ke Dishub Bantul sebagai institusi yang akan melakukan pemeriksaan.
"Ini untuk memastikan kendaraan yang digunakan juga harus laik jalan dan sesuai dengan peruntukannya," lanjut Nugroho.
Selain itu, ungkap mantan kepala dinas kebudayaan ini, Disdikpora juga telah berkoordinasi dengan Dishub agar sekolah menerapkan tips atau cara memilih kendaraan untuk kegiatan study tour.
"Kami berharap dengan langkah ini nantinya bisa meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," ungkap Nugroho.
Sementara Kepala Dishub Bantul Singgih Riyadi mengatakan, pihaknya telah membuat edaran ke sekolah terkait dengan tips atau cara memilih kendaraan untuk kegiatan study tour. Selain itu, Dishub juga menyatakan siap untuk melakukan pengecekan terhadap armada yang digunakan oleh pihak sekolah dalam kegiatan study tour.
"Seperti kemarin, SMKN 1 Sedayu ingin study tour, ada 11 armada bus yang digunakan. Kami kerahkan personel dan mengecek kondisi kelayakannya. Hasilnya layak dan boleh digunakan untuk kegiatan tersebut," beber Singgih.
Menurut Singgih, upaya untuk antisipasi terkait dengan keselamatan armada yang digunakan untuk study tour tidak hanya menjadi tanggung jawab pihaknya. Namun, juga dari Disdikpora Bantul dan sekolah. Untuk itu, pihaknya berharap agar edaran yang diberikan dipatuhi.