Berita , Jatim
Evakuasi KA Pandalungan Anjlok Selesai, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
HARIANE - Evakuasi KA Pandalungan anjlok di Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu, 14 Januari 2024 kemarin telah selesai dilakukan.
Petugas KAI Daop 8 Surabaya memastikan jalur rel di Stasiun Tanggulangin sudah bisa dilewati meski dengan kecepatan yang terbatas.
Melalui siaran pers, PT Kereta Api Indonesia mengungkapkan proses evakuasi sarana lokomotif dan gerbong kereta yang mengalami anjlok selesai pada pukul 00.22 WIB.
Adapun KA pertama yang melintasi jalur yang tadinya sempat tidak bisa dilewati itu adalah KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang - Semarang Tawang Bank Jateng pada jam 03.11 WIB.
Kereta yang melintas baru bisa berjalan dengan kecepatan 20 km/jam sementara lintasan masih dalam pengawasan dan perbaikan petugas KAI Daop 8 Surabaya.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengungkapkan evakuasi kereta anjlok di Stasiun Tanggulangin itu berjalan dengan lancar. Tidak ada korban luka baik dari penumpang maupun kru KA Pandalungan yang mengalami kecelakaan.
Sebelumnya dilaporkan KA Pandalungan anjlok di lintas antara Stasiun Sidoarjo dan Stasiun Tanggulangin. Kereta bernomor perjalanan KA 75 itu merupakan relasi Gambir - Jember.
Dari video detik-detik kecelakaan KA Pandalungan yang beredar di media sosial, kereta yang sedang berjalan tersebut mendadak anjlok dan menyebabkan lokomotif hingga beberapa gerbang depan geser keluar dari lintasan rel.
Sejumlah perjalanan kereta pun harus diputar via lintas Bangil - Kertosono.
Sementara untuk penumpang KA Pandalungan yang terdampak, Luqman mengungkapkan KAI Daop 8 Surabaya sudah memberikan alternatif solusi transportasi untuk mengantar penumpang sampai ke tujuan masing-masing.
"Para pelanggan terdampak dilakukan proses peralihan transportasi dengan menggunakan bus yang disediakan di Stasiun Bangil maupun Sidoarjo," terangnya.
Sedangkan bagi penumpang yang ingin membatalkan perjalanan termasuk tiket persambungan, bisa mengajukan pembatalan tiket dengan pengembalian biaya 100% di luar biaya booking maksimal H+7 keberangkatan.