Berita , D.I Yogyakarta
Film Laila Sebarkan Pesan Anti Kekerasan Pernikahan Dini Lewat BLOOM Tour
Sutradara film Laila, Wucha Wulandari, berharap film ini dapat memberi gambaran kepada penonton tentang risiko-risiko dari pernikahan dini.
“Film ini mengambil inspirasi dari kejadian nyata yang terjadi di pesisir calon Ibu Kota Negara. Laila adalah sosok anak perempuan laut yang memiliki ketahanan, pengetahuan, kepemimpinan, kohesi sosial, dan kesiapsiagaan. Saya ingin film ini bisa memberi gambaran mengenai potensi yang dimiliki oleh anak-anak perempuan di daerah yang sering terabaikan, yang harus berjuang untuk memilih masa depan mereka,” jelas Wucha.
Sementara itu, aktivis pendidikan dari Empower Indonesia, Khansa Khalisha, menambahkan bahwa melalui BLOOM, ia berharap dapat menciptakan model perubahan berkelanjutan yang tidak hanya membantu mengatasi masalah pernikahan dini, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan gadis-gadis dan komunitas secara menyeluruh.
“Kami berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan BLOOM dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar dapat menciptakan perubahan nyata yang mengarah pada masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak perempuan di Indonesia dan dunia,” tandasnya.
BLOOM merupakan program kolaborasi antara Elora Films, Semaya Studio, dan Empower Indonesia.
Program ini adalah proyek nomadik yang akan terus berkembang dan memperluas jangkauannya ke berbagai wilayah baru.
Inisiatif ini bertujuan mendorong kerja sama lintas batas antara daerah di Indonesia, bahkan antar negara, dengan fokus pada bidang pendidikan, reformasi hukum, dan pemberdayaan perempuan.
Pemutaran film Laila menjadi sarana untuk berkolaborasi dalam kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik setiap wilayah yang dikunjungi.
Program ini bisa dikolaborasikan dalam berbagai kegiatan lintas disiplin, seperti workshop, konser musik, konseling, hingga festival seni.****