HARIANE - Momentum Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024 yang lalu dimanfaatkan sebagai pemicu pencapaian target Bantul sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Paripurna.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bantul, Amat Yani kepada Hariane mengatakan bahwa untuk menjadi KLA Paripurna, Bantul hanya butuh 13 poin lagi.
Kabupaten Bantul saat ini merupakan KLA Utama dengan skor 888, untuk menuju KLA Paripurna minimal memiliki skor 901 - 1000. Sehingga kurang 13 poin lagi dapat terpenuhi sebagai kategori KLA Paripurna.
"Sehingga kurang 13 poin saja untuk mencapai predikat paripurna," ungkapnya usai peringatan Hari Anak Nasional sekaligus Kick Off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Kabupaten Bantul Tahun 2024 beberapa hari lalu.
Menurutnya untuk menuju paripurna sangat membutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat, media massa, dan dunia usaha. Salah satunya dengan memberikan masukan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan penyelenggaraan KLA.
Partisipasi masyarakat misalnya dengan membantu memberikan pembinaan, pendampingan,rehabilitasi, reunifikasi keluarga, dan reintegrasi
sosial. Selain itu menciptakan suasana kondusif untuk tumbuh kembang dan partisipasi Anak dan berperan aktif dalam penguatan pelembagaan perlindungan Anak.Sementara itu, pemerintah setempat harus lebih gencar dalam membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak.
"Media massa juga bisa berperan dengan memberikan informasi melalui sosialisasi dan edukasi mengenai hak Anak dan peraturan perundang-undangan tentang Anak," imbuhnya.
Melalui KLA Paripurna itu, Yani menyebut akan memberikan manfaat cukup besar bagi pemenuhan hak anak, termasuk perlindungan khusus anak di berbagai klaster.
Diberitakan Apel Hari Anak Nasional dan Kick Off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Kabupaten Bantul Tahun 2024 digelar di Halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Agus Budiraharja dalam sambutannya menyebut bahwa Pendidikan yang baik melahirkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berbudaya.
Berkarakter artinya memiliki akhlak yang baik. Maka, anak-anak kita diharapkan dapat menjaga akhlak baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.