HARIANE – Kebijakan Tarif Trump membuka peluang bagi Indonesia untuk merebut pasar sepatu dan alas kaki di Negeri Paman Sam. Potensi ini muncul karena para pemasok dari negara lain yang menjadi pesaing dikenai tarif yang lebih tinggi.
Sebagai catatan, Amerika Serikat sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan sepatu dan alas kaki domestiknya. Negara seperti Vietnam, Tiongkok, Indonesia, dan Bangladesh menjadi pemasok utama.
Pada tahun 2023, Vietnam menjadi pemasok terbesar sepatu atletik ke AS dengan total 105 juta pasang sepatu senilai 2,1 miliar dolar AS, mencakup 64% dari total impor sepatu atletik AS.
Menyusul Vietnam, Tiongkok mengekspor 42 juta pasang sepatu atletik ke AS senilai 549 juta dolar AS pada tahun yang sama, memberikan kontribusi 17% dari total impor sepatu atletik AS.
Sementara itu, Indonesia menempati posisi ketiga dengan mengekspor 29 juta pasang sepatu atletik ke AS senilai 528 juta dolar AS, mencakup 16% dari total impor sepatu atletik AS pada tahun 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Tiongkok, Vietnam, dan Bangladesh mendapatkan sanksi tarif yang lebih besar dibandingkan Indonesia. Masing-masing: Tiongkok sebesar 34% ditambah 20% tarif sebelumnya, Vietnam 46%, dan Bangladesh 37%.
Karena Indonesia dikenakan bea masuk yang lebih rendah, maka produk Indonesia bisa lebih bersaing dibandingkan produk kompetitor.
Bukan hanya itu, menurut Airlangga, harga sepatu produk Indonesia hanya sekitar 15–20 dolar AS. Jika ditambah dengan tarif sebesar 6 dolar, maka keuntungan penjual di AS masih tetap terjaga. Sebab, harga beli sepatu di Amerika berada di kisaran 70–80 dolar.
“Jadi dampaknya tidak sebesar 30 persen,” ujarnya.
“Baju pun demikian. Harga dari kita 20–25 dolar, dijual di sana 80–100 dolar. Jadi dampaknya tidak seberat yang kita pikirkan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa ekspor Indonesia ke Amerika hanya menyumbang 2,2% dari PDB. Hal ini berbeda dengan Vietnam, di mana 33% PDB mereka tergantung pada ekspor.
Dengan demikian, Indonesia dapat menahan dampak tarif Trump terhadap perekonomian nasional.