Berita , D.I Yogyakarta
Istri Bupati Bantul Periode 2016-2021 Suharsono Ungkap Penyakit Almarhum Sebelum Meninggal Dunia
HARIANE - Bupati Bantul periode 2016-2021, Suharsono, menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 5 Mei 2024 malam pukul 22.00 WIB di RS Bethesda Yogyakarta.
Istri almarhum Suharsono, Erna Kusmawati Suharsono mengungkapkan bahwa sosok purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) itu sebelumnya memang menderita gagal ginjal akibat penyakit diabetes yang kemudian merusak fungsi ginjalnya.
Namun, sebelum berpulang, almarhum mengalami serangan tekanan darah tinggi hingga dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati selama satu malam, kemudian dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta dan menjalani perawatan di sana selama 20 hari.
“Bapak kan pasien gagal ginjal jadi seminggu dua kali harus cuci darah, itu sudah dilakukan 1,5 tahun,” terang istri Almarhum Suharsono, Senin, 6 Mei 2024.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, diketahui almarhum di rawat di ruang ICU dan tidak sadarkan diri selama tiga minggu.
“Keluarga sudah berupaya agar Pak Harsono operasi, tetapi Allah berkehendak lain,” kata Erna.
“Ini mungkin yang terbaik buat Pak Harsono karena sudah lama gerah, to? Saya tahu pasti Pak Harsono merasakan kesakitan. Mudah-mudahan ini yang terbaik buat Pak Harsono karena sudah tidak sakit lagi. Kami keluarga mengikhlaskan kepergian Pak Harsono,” lanjutnya.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, kata Erna, almarhum sempat sarapan dan minta untuk berjemur pagi di bawah sinar matahari.
Namun saat itu almarhum mendadak terkena serangan tekanan darah tinggi hingga kemudian kehilangan kesadaran usai menjalani operasi.
Istri almarhum pun tidak menyangka, dengan pribadi almarhum yang pendiam ternyata saat itu tengah merasakan sakit akibat tekanan darah tinggi.
“Nggak pernah ngendiko apa-apa, pesen apa-apa. Semua seperti biasa. Kami tahu bapak diam pasti ada yang tidak berkenan, tetapi waktu itu diam ternyata kena serangan darah tinggi,” terangnya.
“Pak Harsono sakitnya kali ini karena tensi tinggi, ada pendarahan di otak,” jelasnya.