Berita , Nasional , D.I Yogyakarta
JAFF 2024 Usung Tema ‘Metanoia’, 180 Film dari 25 Negara Asia Pasifik Akan Ditayangkan
Merayakan industri film Indonesia yang terus bergairah, JAFF ke-19 ini memutar perdana untuk publik film-film Indonesia yang banyak dinantikan, di antaranya adalah Crocodile Tears, debut film panjang sutradara Tumpal Tampubolon yang tayang perdana di Toronto International Film Festival 2024 dan menuai pujian dalam penayangannya di berbagai negara, serta Tale of the Land, debut film panjang sutradara Loeloe Hendra yang meraih penghargaan FIPRESCI Award di Busan International Film Festival 2024, keduanya akan berkompetisi di program Main Competition.
Begitu juga film Mungkin Kita Perlu Waktu dari sutradara Teddy Soeriaatmadja dan Cinta Tak Seindah Drama Korea dari sutradara dan penulis skenario Meira Anastasia yang keduanya akan berkompetisi di Indonesian Screen Awards.
Akan menjadi salah satu juri untuk JAFF ke-19 adalah sutradara, penulis skenario, dan produser Gina S. Noer.
“Membuat dan menonton film adalah sebuah pengalaman transformasi diri, sehingga sebagai juri nanti menonton refleksi para sineas yang filmnya berkompetisi di dunia yang penuh krisis tentu merupakan pengalaman berharga. Semoga film-filmnya bisa menumbuhkan semangat resiliensi untuk terus tumbuh, bergerak, dan berpihak pada kejernihan nurani. Baik untuk JAFF dan para penontonnya,” kata Gina S. Noer.
Tidak hanya program penayangan, JAFF ke-19 juga melakukan beberapa program kolaboratif. Salah satunya adalah REEL LIFE Film Camp, rangkaian pelatihan yang dikuratori oleh Netflix bersama para ahli industri untuk mendorong pengembangan bakat para talenta industri film Indonesia.
Para peserta terpilih akan mendapat kesempatan untuk mengikuti Talent Day di JAFF Market dan terlibat dalam produksi film Netflix Original.
Para pengunjung JAFF juga dapat menghadiri REEL LIFE Creators Sharing untuk mengetahui proses pembuatan film original terbaru Netflix Indonesia, The Shadow Strays.
Rangkaian pelatihan akan ditutup dengan REEL LIFE Closing Ceremony yang berisi talkshow dan peresmian kerja sama dengan tiga rumah produksi film Indonesia.
Dalam program Masterclass, JAFF tahun ini mengundang sutradara, penulis, dan produser Tsai Ming Liang, tokoh sinema kontemporer yang berpengaruh, terutama dalam gelombang baru sinema Taiwan.
Akan hadir pula program-program spesial yang akan semakin menambah warna dalam pengalaman sinematik pada JAFF ke-19.
“Tahun ini semakin istimewa dengan adanya tidak hanya satu, tetapi dua pertunjukan dalam program Cinematic Concert yang menghadirkan film Samsara dengan iringan musik live serta penampilan kolaborasi Sal Priadi dan Kunto Aji di JAFF. Lalu ada program Sneak Peek yang akan menayangkan untuk pertama kalinya buat publik, potongan eksklusif film animasi Jumbo produksi Visinema Pictures dan film Qodrat 2 produksi Magma Entertainment, keduanya akan tayang di bioskop tahun 2025,” jelas Direktur Program JAFF, Alexander Matius.
“Perayaan tidak hanya untuk film-film baru, namun juga film-film klasik namun dengan rentang periode tahun rilis yang tidak terlampau jauh. Kami hadirkan melalui program Rewind, pengembangan dari program Classic pada edisi-edisi JAFF sebelumnya. Program ini akan menayangkan Ilo Ilo dari sutradara Anthony Chen, yang juga akan hadir dan menjadi juri kompetisi Indonesian Screen Awards, serta The Handmaiden, dari sutradara Park Chan-wook, yang akan tayang pertama kalinya di Indonesia,” lanjutnya.