Berita
Kasus Penemuan Tengkorak Ibu dan Anak di Depok, Diduga Alami Gangguan Mental Ini Sejak Kematian Suami
"Ditemukan adanya pandangan skeptik terhadap kehidupan, yang mengarahkan pada, kami menemukan adanya indikasi, ide terkait dengan bunuh diri pada saudara ini," kata Nathanael.
David disebutnya juga menghabiskan waktunya di dunia digital sepanjang harinya selaras dengan indikasi Skizoid.
Dari berbagai akses situs, lagu-lagu maupun cuplikan film yang dikoleksi David, kebanyakan bernuansa depresi dan tema kematian.
Sementara ibunya Grace Arijani Harapan (64) mengalami paranoid dan depresi sejak kematian suaminya beberapa tahun silam dilansir dari PMJ News.
Ibu dan anak serta almarhum suaminya tinggal di rumah tersebut sejak 1987, namun suaminya meninggal tahun 2011, kurang lebih 12 tahun lalu.
Sejak kehilangan suaminya, Grace mengalami perubahan perilaku seperti penuh kecurigaan, ada penuh kecemasan, sulit relasi di lingkungan sosial di mana perilaku tersebut masuk sebagai ciri kepribadian paranoid.
Grace disebut memiliki profesi sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki pekerjaan, sementara David lulusan SMA dan tidak bekerja.
Grace dinilai tidak memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik atas trauma grieving atau duka berkepanjangan setelah suaminya meninggal.
Korban penemuan tengkorak di Depok ini juga diindikasi tidak memiliki kemampuan untuk mengorganisir kehidupan dengan baik, tidak mampu memilah mana yang penting mana yang tidak penting.
Dari hasil penyelidikan, secara umum ditemukan kondisi psikologis terkait dengan depresi, psikopatologis, menarik diri, putus kontak sosial, kurang merawat diri, dan emosi negatif yang cukup intens pada korban.
Sebelumnya diketahui bahwa kasus ibu dan anak bunuh diri di Depok baru diketahui pada 7 September 2023.
Kedua korban ditemukan di ruang kamar mandi yang tidak terkunci dalam keadaan sudah tidak bisa diidentifikasi, tinggal tengkorak.