HARIANE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyebut sampai dengan akhir bulan Juni 2025 ini belum ada permintaan dropping air dari warga di daerah rawan kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan sejak prediksi awal musim kemarau beberapa waktu lalu hingga saat ini, pemenuhan kebutuhan air tergolong aman. Di kapanewon yang biasanya rawan kekeringan pun, sampai dengan akhir Juni, masih aman dan belum ada permintaan dropping air.
Hal ini dikarenakan musim kemarau saat ini berbeda dengan tahun lalu. Sebab, meskipun musim telah memasuki masa kemarau, hujan masih sering turun sehingga ketersediaan air warga masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Sejauh ini masih belum ada permintaan,” papar Sumadi saat dihubungi, Senin (3/6/2025).
Meski demikian, warga diminta untuk bijak dalam menggunakan air bersih. Tahun ini, pemerintah menyediakan anggaran untuk dropping air bilamana warga kesulitan mendapatkan air bersih.
“Dari BPBD sendiri, tahun 2025 ini menganggarkan pengadaan 1.500 tangki air bersih untuk mencukupi permintaan dropping,” kata dia.
Selain anggaran dari BPBD Gunungkidul, beberapa kapanewon yang masuk dalam kategori rawan kekeringan juga memiliki anggaran tersendiri untuk dropping air.
Di antaranya Kapanewon Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Panggang, Purwosari, Paliyan, Semanu, Patuk, Gedangsari, dan Nglipar. Nantinya, jika warga mulai kesulitan air, anggaran ini bisa langsung digunakan untuk dropping.
Jika nantinya pada puncak kemarau permintaan air meningkat dan anggaran di kapanewon telah habis, maka pemenuhan dropping air di wilayah tersebut bisa mengakses bantuan dari BPBD Gunungkidul.
“Sebenarnya saat ini sudah masuk musim kemarau, tetapi masih ada potensi hujan. Jadi, ketersediaan air di daerah rawan itu masih aman,” pungkasnya.
Sebelumnya, BMKG DIY memprediksi bahwa pada Dasarian III April, sebagian wilayah Gunungkidul mulai memasuki musim kemarau. Namun demikian, musim kemarau tahun ini diprakirakan bersifat netral, tetapi dengan sifat hujan atas normal, sehingga lebih basah daripada biasanya.
Puncak kemarau diprediksi akan terjadi pada Juli mendatang, dan akhir musim kemarau diperkirakan terjadi pada Dasarian III September sampai dengan Dasarian II Oktober 2025.