Berita , Jabodetabek

Kualitas Udara di Jakarta Buruk, Jokowi Anjurkan Hybrid Working

profile picture Ima Rahma Mutia
Ima Rahma Mutia
Kualitas Udara di Jakarta Buruk, Jokowi Anjurkan Hybrid Working
Kualitas udara di Jakarta buruk, Jokowi lakukan rapat terbatas. (Foto: Youtube/Sekretariat Presiden)

HARIANE – Jokowi akhirnya mengadakan rapat terbatas bersama sejumlah menteri untuk membahas kualitas udara di Jakarta buruk.

Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat di Jabodetabek dan sekitarnya digegerkan dengan kualitas udara yang beberapa waktu belakangan memburuk.

Buruknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya bahkan membuat membuat beberapa orang yang menderita sinusitis merasakan dampaknya.

“Saya yg sinus dan allergic rhinitis paket lengkap cukup rasakan sendiri dan sudah tau tanpa cek data. Tiap ada gejala2, saya cek, dan benar,” tulis Renatta Moeloek di akun Twitter pribadinya.

Dalam cuitannya, juri Master Chef Indonesia tersebut juga menyertakan bukti berupa tangkapan layar kualitas udara di Jakarta.

Secara mengejutkan, Air Quality Index (AQI) di Jakarta pada 8 Agustus 2023 menunjukkan angka 202 yang artinya sangat tidak sehat.

Jokowi Tanggapi Isu Kualitas Udara di Jakarta Buruk

Senin, 14 Agustus 2023 melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi bersama sejumlah menteri melakukan ratas untuk mengatasi isu kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang buruk.

Dalam rapat tersebut, Jokowi sempat menyebutkan beberapa faktor penyebab kualitas udara di Jakarta buruk.

Di antaranya yaitu kemarau panjang selama tiga bulan lamanya yang sebabkan tingginya konsentrasi polutan, emisi dari transportasi, dan aktivitas industri.

Untuk mengatasi permasalahan polusi di Jakarta tersebut, Jokowi menginstruksikan kepada kementerian untuk melakukan intervensi meningkatkan kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya.

Caranya yaitu dengan melakukan rekayasa cuaca, menerapkan regulasi untuk percepat penetapan batas emisi, perbanyak ruang terbuka hijau serta hybrid working bagi pekerja kantor.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Senin, 07 April 2025
Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Senin, 07 April 2025
Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Senin, 07 April 2025
Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Senin, 07 April 2025
Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Senin, 07 April 2025
Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Senin, 07 April 2025
Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Senin, 07 April 2025
Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Senin, 07 April 2025
Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Senin, 07 April 2025
Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Senin, 07 April 2025