Berita , Nasional , Pilihan Editor , Headline

Mahalnya Biaya Logistik Sebabkan Harga Jeruk Lokal Kalah dari Impor

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Mahalnya Biaya Logistik Sebabkan Harga Jeruk Lokal Kalah dari Impor
Mahalnya biaya logistik membuat harga jeruk petani lokal kalah bersaing dengan produk impor. (Foto: Youtube/sekretariat presiden)
HARIANE - Mahalnya biaya logistik membuat harga produk pertanian lokal kalah bersaing dengan produk impor. Karena itu, pembangunan infrastruktur yang baik menjadi kunci agar produk lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Dampak tentang mahalnya biaya logistik terhadap lemahnya daya saing harga produk pertanian ini disampaikan Presiden RI Jokowi kepada petani Jeruk Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Dalam video Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 4 Februari 2022, Jokowi mengatakan jika mahalnya biaya logistik membuat harga jeruk lokal bisa lebih mahal dari jeruk impor.
"Setelah melihat di lapangan, yang namanya kebutuhan jalan yang baik itu sangat sangat diperlukan. Karena menyangkut struktur biaya dari yang namanya jeruk. Jangan sampai nanti harga jeruk di sini Rp5.000 ongkos kirimnya Rp8.000 kan tidak sambung nanti," ujar Jokowi.
BACA JUGA : Syarat Naik Pesawat Terbaru dan Siapa Saja yang Dikecualikan, Simak Sebelum Bepergian
Pemerintah berharap, dengan adanya proyek perbaikan jalan yang sedang dilakukan, permasalahan biaya produksi terutama untuk biaya logistik bisa jatuh ke angka yang wajar hingga akhirnya jeruk lokal dari wilayah tersebut bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif dan tidak kalah dengan jeruk impor.
"dan di sini keuntungan petani bisa naik karena memang biaya transportasinya bisa ditekan," ujar Jokowi.
Menurutnya, biaya pembangunan jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo sepanjang 37,2 kilometer sebesar Rp164,8 miliar sangat kecil jika dibandingkan dengan dampak dari perbaikan jalan yang dilakukan.
"Jadi saya tadi udah sampaikan ke Menteri PU bahwa kasus-kasus seperti tidak hanya ada di sini saja. Di semua Kabupaten itu banyak sekali kawasan-kawasan produksi yang tidak didukung oleh infrastruktur jalan yang baik. Sehingga struktur biaya menjadi sangat mahal dan menyebabkan barangnya tidak kompetitif," ujarnya.
"Akhirnya, katakanlah jeruk impor harganya Rp10.000. Jeruk dari sini Rp20.000. Semuanya akan beli barang impor nanti. Jadi ini harus hati-hati kalau yang berkaitan dengan struktur biaya," lanjutnya.
Menurutnya, mahalnya biaya logistik sangat menentukan sebuah barang itu kompetitif atau tidak.
BACA JUGA : 4 Rekomendasi Wisata Alam di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur yang Bikin Sejuk
Tags
Ads Banner

BERITA TERKINI

Duh, Posko Pengaduan THR di Gunungkidul Terima 4 Aduan

Duh, Posko Pengaduan THR di Gunungkidul Terima 4 Aduan

Senin, 07 April 2025
Libur Lebaran, Banyak Kunjungan ke Kawasan Pantai Kulon Progo, Tapi ...

Libur Lebaran, Banyak Kunjungan ke Kawasan Pantai Kulon Progo, Tapi ...

Minggu, 06 April 2025
Arus Balik Lebaran, Ribuan Penumpang Berangkat Dari Terminal Dhaksinarga Wonosari

Arus Balik Lebaran, Ribuan Penumpang Berangkat Dari Terminal Dhaksinarga Wonosari

Minggu, 06 April 2025
Arus Balik Memuncak, Penumpang di Bandara YIA Tembus 17 Ribu Orang!

Arus Balik Memuncak, Penumpang di Bandara YIA Tembus 17 Ribu Orang!

Minggu, 06 April 2025
Perpanjangan WFA Sampai 8 April, Menhub: Bisa Mengurai Kepadatan

Perpanjangan WFA Sampai 8 April, Menhub: Bisa Mengurai Kepadatan

Minggu, 06 April 2025
Rekor Penumpang di Stasiun Yogyakarta saat Arus Balik Lebaran, Ini Angkanya!

Rekor Penumpang di Stasiun Yogyakarta saat Arus Balik Lebaran, Ini Angkanya!

Minggu, 06 April 2025
Kecelakaan Tunggal di Jalan Parangtritis Bantul, Bocah 14 Tahun Tewas

Kecelakaan Tunggal di Jalan Parangtritis Bantul, Bocah 14 Tahun Tewas

Minggu, 06 April 2025
Cagak ANIEM Palbapang: Saksi Bisu Elektrifikasi di Bantul Era Kolonial

Cagak ANIEM Palbapang: Saksi Bisu Elektrifikasi di Bantul Era Kolonial

Minggu, 06 April 2025
7 Tempat Wedangan Favorit di Gunungkidul

7 Tempat Wedangan Favorit di Gunungkidul

Minggu, 06 April 2025
Status Siaga Darurat Bencana di Gunungkidul Kembali Diperpanjang, Ini Alasannya

Status Siaga Darurat Bencana di Gunungkidul Kembali Diperpanjang, Ini Alasannya

Minggu, 06 April 2025