HARIANE – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memasuki musim kemarau pada bulan Juli 2025 ini.
Meski demikian, BMKG memprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas rendah pada bulan ini.
Kepala Stasiun Klimatologi DI Yogyakarta, Reni Kraningtyas, menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan gejala fisis dan data dinamika atmosfer-laut terkini, angin di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator bertiup dari tenggara, yang mengindikasikan aktifnya Monsun Australia.
Berdasarkan indeks El Niño Southern Oscillation (ENSO), kondisi saat ini berada dalam status netral dan diprediksi akan bertahan hingga semester kedua tahun 2025. Dipole Mode Index (DMI) juga berada dalam kategori IOD netral dan diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun. Sementara itu, Madden Julian Oscillation (MJO) tampak aktif di wilayah Indonesia bagian timur.
Data analisis anomali suhu muka laut di perairan selatan DIY menunjukkan suhu berkisar antara 0,0°C hingga -0,5°C, atau masuk dalam kategori normal, dengan suhu berkisar antara 26°C hingga 28°C.
Berdasarkan analisis tersebut, prakiraan curah hujan pada dasarian II Juli 2025 diprediksi berada dalam kategori rendah, yaitu antara 0 – 20 mm, dengan sifat hujan umumnya Bawah Normal (BN).
Begitu pula pada dasarian III Juli 2025, curah hujan diprediksi tetap rendah di kisaran 0 – 20 mm, dengan sifat hujan Bawah Normal (BN).
Sedangkan pada dasarian I Agustus 2025, curah hujan diprediksi meningkat ke kisaran 10 – 50 mm, dengan sifat hujan seluruhnya Atas Normal (AN).
“Dalam tiga bulan ke depan, curah hujan di wilayah DIY pada bulan Juli 2025 diperkirakan berkisar antara 21 – 150 mm/bulan (kriteria rendah–menengah) dengan sifat hujan Atas Normal (AN). Untuk bulan Agustus 2025, curah hujan diprediksi berkisar antara 0 – 100 mm/bulan (kriteria rendah), dengan sifat hujan seluruhnya Atas Normal (AN). Sedangkan pada bulan September 2025, diprediksi berkisar antara 21 – 200 mm/bulan (kriteria rendah–menengah), dengan sifat hujan **seluruhnya Atas Normal (AN),” jelas Reni.
Reni menyebutkan bahwa hingga dasarian I Juli 2025, seluruh wilayah DIY telah resmi memasuki musim kemarau. Sifat hujan pada musim kemarau 2025 diprediksi seluruhnya Atas Normal (AN).
Puncak musim kemarau 2025 diperkirakan terjadi pada bulan Juli 2025.
“Prediksi durasi musim kemarau 2025 umumnya bervariasi antara 13 – 15 dasarian (sekitar 4 – 5 bulan), kecuali di wilayah Kabupaten Kulon Progo bagian utara, yang diperkirakan berlangsung selama 10 – 12 dasarian (sekitar 3 – 4 bulan),” terangnya.